Konten dari Pengguna

Manfaat Mengonsumsi Zat Besi Pada Remaja Putri, Bisa Mencegah Anemia

Azizi Fawwaz Irawan
Mahasiswa progaram studi Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang
10 Desember 2024 14:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azizi Fawwaz Irawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anemia pada remaja putri (Sumber: Canva)
zoom-in-whitePerbesar
Anemia pada remaja putri (Sumber: Canva)
ADVERTISEMENT
Pendahuluan
Remaja putri yang sudah mengalami haid akan kehilangan darah setiap bulan sehingga kebanyakan remaja putri lebih sering mengalami anemia dibandingkan remaja putra. Berdasarkan data dari berbagai penelitian, lebih dari 50% kasus anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Hasil laporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 oleh Balitbangkes di Indonesia prevalensi anemia pada remaja putri berkisar sebesar 27,2% pada kelompok usia 15-24 tahun. Hal ini menjadi salah satu alasan betapa pentingnya zat besi pada remaja putri. Lantas, apa saja manfaat zat besi untuk remaja putri? mari simak informasi selengkapnya di sini.
ADVERTISEMENT
Apa itu Anemia?
Anemia adalah keadaan dimana sel darah merah atau kadar konsentrasi hemoglobin (Hb) di dalam darah berada di bawah batas normal, yaitu :
Mengapa Anemia Dapat Dialami Oleh Remaja Putri?
Banyak remaja putri melakukan diet yang keliru untuk menurunkan berat badan dengan mengurangi asupan hewani, padahal protein hewani diperlukan untuk pepmbentukan hemoglobin darah.
Selain itu beberapa remaja putri terkadang mengalami gangguan haid yang lebih lama atau lebih banyak dari biasanya.
Bagaimana Mencegah Terjadinya Anemia?
ADVERTISEMENT
Apa Saja Manfaat Mengonsumsi Zat Besi?
Manfaat zat besi yang paling utama adalah mencegah sekaligus mengatasi anemia. Hal ini karena zat besi berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, yaitu protein pada sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Zat besi juga menjadi komponen penting dari miglobin, yaitu protein yang membantu suplai oksigen ke otot.
Manfaat zat besi yang tak kalah penting ialah meningkatkan sis tem kekebalan tubuh.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kadar zat besi yang rendah di dalam tubuh bisa menurunkan kemampuan konsentrasi dan daya ingat seseorang.
Munculnya gejala sindrom kaki gelisah atau penyakit Willis-Ekbom juga sering dikaitkan dengan kekurangan nutrisi tertentu dan salah satunya adalah zat besi. Untuk mengatasi kondisi tersebut, dokter biasanya menganjurkan untuk mengonsumsi suplemen zat besi.
ADVERTISEMENT
BAGAIMANA SOLUSINYA?
Mengingat pentingnya zat besi bagi kesehatan remaja putri, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mencegah dan menangani defisiensi zat besi pada kelompok ini. Berikut adalah beberapa solusi bagi remaja putri agar tidak mudah terkena anemia:
1. Edukasi dan Penyuluhan Kesehatan
Pendidikan tentang pentingnya zat besi harus ditingkatkan di sekolah, komunitas, dan keluarga. Remaja perlu diberikan pemahaman mendalam tentang fungsi zat besi dalam tubuh, gejala kekurangannya, serta sumber makanan yang kaya zat besi. Penyuluhan ini dapat melibatkan ahli gizi, guru, atau petugas kesehatan dengan pendekatan yang menarik dan interaktif.
2. Peningkatan Pola Makan Bergizi
- Konsumsi makanan tinggi zat besi: Remaja putri dianjurkan mengonsumsi sumber zat besi heme seperti daging merah, hati, ayam, dan ikan, serta sumber non-heme seperti sayuran hijau (bayam, kangkung), kacang-kacangan, dan tahu-tempe.
ADVERTISEMENT
- Meningkatkan penyerapan zat besi: Mengonsumsi makanan kaya vitamin C (jeruk, tomat, stroberi) bersama dengan makanan yang mengandung zat besi dapat meningkatkan penyerapannya. Sebaliknya, konsumsi teh dan kopi segera setelah makan sebaiknya dikurangi karena dapat menghambat penyerapan zat besi.
3. Suplementasi Zat Besi
Untuk remaja yang berisiko tinggi mengalami anemia, suplementasi zat besi bisa menjadi langkah preventif. Pemerintah melalui program kesehatan sekolah dapat mendistribusikan tablet tambah darah secara gratis kepada siswa putri, terutama pada masa menstruasi.
4. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Pemeriksaan kadar hemoglobin secara berkala perlu dilakukan untuk mendeteksi dini kekurangan zat besi. Jika ditemukan anemia, pengobatan segera dapat dimulai untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
5. Kolaborasi Multi-sektoral
ADVERTISEMENT
Pemerintah, sekolah, orang tua, dan komunitas perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung asupan nutrisi seimbang. Contohnya adalah dengan menyediakan makanan bergizi di kantin sekolah dan mengintegrasikan program kesehatan dalam kurikulum.
Penutup
Zat besi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung kesehatan remaja putri, terutama dalam menunjang pertumbuhan, perkembangan kognitif, dan produktivitas. Namun, banyak remaja putri yang menghadapi risiko kekurangan zat besi akibat pola makan yang kurang seimbang, menstruasi, atau kondisi sosial-ekonomi.
Dengan mengadopsi langkah-langkah strategis seperti edukasi kesehatan, perbaikan pola makan, suplementasi zat besi, dan pemeriksaan kesehatan rutin, masalah defisiensi zat besi dapat diminimalkan. Kolaborasi antara berbagai pihak juga diperlukan untuk menciptakan generasi muda yang lebih sehat, kuat, dan produktif.
ADVERTISEMENT
Kesehatan remaja putri hari ini adalah cerminan masa depan bangsa. Oleh karena itu, memastikan asupan zat besi yang cukup merupakan investasi penting untuk mendukung kualitas hidup mereka dan memutus siklus anemia dalam masyarakat.
source: DinkesKalteng