Konten dari Pengguna

Sosialisasi Kesehatan Mental: Isu Kelekatan Pada Remaja di se-SMP Kedungsalam

Jantra 48 Kedungsalam
Kelompok mahasiswa KKN FISIP-FIB Bakti Desa (FBD) Jantra 48 Universitas Brawijaya yang melaksanakan pengabdian di Desa Kedungsalam, Kabupaten MAlang.
24 Agustus 2024 12:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jantra 48 Kedungsalam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rabu, 17 Juli 2024
Foto bersama setelah kegiatan Sosialisasi.
Pada hari Rabu, 17 Juli 2024, Tim KKN FISIP-FIB Bakti Desa Jantra 48 Universitas Brawijaya melakukan sosialisasi terkait mental health awareness dengan membahas lebih dalam mengenai attachment (kelekatan). Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran anak-anak tentang pentingnya mental health. Beberapa tujuan yang kami targetkan pada program kerja sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang kesehatan mental, pemahaman yang lebih baik tentang kelekatan (attachment), peningkatan kualitas hubungan interpersonal, dukungan emosional yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga TKI/TKW, peningkatan keterlibatan sekolah dalam mendukung kesehatan mental siswa, serta meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi tentang masalah sosial terkait keluarga TKI/TKW.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi dimulai dengan membangun interaksi yang menyenangkan dengan para siswa-siswi SMP di Kedungsalam. Dengan sapaan hangat, jargon yang kami bawakan, kata sambutan dari koordinator kelompok, hingga penyampaian inti materi. Selama rangkaian sosialisasi berlangsung, kami menyelipkan beberapa games yang akan membantu fokus siswa dan memberikan mereka rangsangan untuk aktif di dalam kelas.
Beberapa materi yang kami berikan adalah sebagai berikut:
1. Secure Attachment Relationship: Secure attachment adalah attachment yang terbentuk dari pola asuh orang tua yang selalu hadir secara emosional dan dapat memberikan validasi dan dukungan, tanpa memberikan hukuman.
2. Avoidant Attachment Relationship: Avoidant Attachment adalah attachment yang terbentuk dari sosok orang tua yang tegas atau tidak dapat mendekatkan diri ke anaknya secara emosional dan mendorong anaknya untuk memiliki rasa kemandirian yang kuat terlalu dini.
ADVERTISEMENT
3. Anxious Attachment Relationship: Anxious Attachment adalah attachment yang terbentuk apabila di masa kecil, anak memiliki sosok orang tua yang tidak konsisten dalam membangun hubungan anaknya. Terkadang sosok orang tua ini bisa memberikan afeksi dan mendengarkan kebutuhanmu sebagai anak kecil, namun bisa dengan tiba-tiba menjauh dari kamu dan menjadi tidak peduli akan kebutuhanmu.
4. Disorganized Attachment Relationship: Disorganized attachment adalah kombinasi dari anxious dan avoidant attachment style. Tipe ini cenderung mengharapkan kasih sayang dan hubungan romantis, tapi enggan menjalin sebuah komitmen. Pola pengasuhan yang tidak konsisten, adanya trauma, kurang mendapat perhatian, hingga ada kekerasan dapat membentuk tipe disorganized attachment.
Sosialisasi mental health awareness adalah kegiatan sosialisasi kepada siswa dan siswi SMP Kedungsalam yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap materi attachment (kelekatan) antara anak dan orang tua, keluarga, ataupun teman terdekat dan terkasihnya. Pada program kerja ini, luaran yang dihasilkan antara lain beberapa lembar uraian diri dari para siswa mengenai diri mereka dan orang terdekatnya. Dari uraian tersebut, akan disalurkan kepada pihak yang sekolah yaitu kepala sekolah SMP Kedungsalam. Oleh karena itu, pihak sekolah dapat menindak lanjuti langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya setelah mengetahui tentang keadaan mental health siswa khususnya tentang kelekatan antara anak dan orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap penambahan pengetahuan para siswa. Sehingga nantinya, siswa dapat lebih mengerti apa arti kelekatan (attachment) serta lebih mengenal diri sendiri.