Konten dari Pengguna

Sumberoto, Desa Potensial Produsen Gula Go International

Jantra UB Kelompok 57 Desa Sumberoto
Jantra (Jouney Arancia of Unveiling Triangle) merupakan kelompok pengabdian masyarakat yang beranggotakan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Fakultas Ilmu Budaya yang tergabung dalam kegiatan FISIP dan FIB Berbakti Desa (FBD)
7 Agustus 2024 5:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jantra UB Kelompok 57 Desa Sumberoto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
FBD JANTRA Kelompok 57 Mengunjungi Industri Rumahan Gula Merah "Berkah" Bu Sutrini (29/06/2024). Dokumentasi: Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
FBD JANTRA Kelompok 57 Mengunjungi Industri Rumahan Gula Merah "Berkah" Bu Sutrini (29/06/2024). Dokumentasi: Pribadi
ADVERTISEMENT
Desa Sumberoto merupakan salah satu desa wisata dengan potensi UMKM yang melimpah di Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. Di samping potensi akan wisata alamnya yang sudah go international, salah satu potensi UMKM yang menjadi primadona tidak lain seperti halnya industri gula kelapa murni yang diproduksi dari bahan legen atau nira kelapa. Di Sumberoto sendiri, industri gula kelapa dapat dijumpai di Dusun Ngrendeng. Umumnya pengrajin gula kelapa disini memiliki mekanisme kerja yang cenderung subsisten (gula yang diproduksi umumnya dijual, tetapi terkadang juga gula disimpan untuk keperluan pribadi, ketika pengrajin membutuhkan uang, baru gula hasil produksi akan dijual) serta berasaskan mutualisme solidaritas mekanis (solidaritas yang didasarkan pada kesamaan kesadaran kolektif yang dimiliki antar individu dengan sifat dan pola normatif yang sama (an-nur.ac.id, 2023)) sebagaimana karakter masyarakat desa pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Produksi gula kelapa dilakukan melalui kerja sama antara pengrajin gula yang juga sebagai pemilik pohon dengan pengrajin gula yang tidak memilik pohon. Pada praktiknya, kegiatan produksi akan dilaksanakan secara bergantian setiap lima (5) hari sekali. Adapun pihak yang tidak memiliki pohon bertugas untuk mengumpulkan nira kelapa guna keperluan produksi.
Nira kelapa sebagai bahan utama gula merah biasanya diambil saat pagi serta sore hari hingga selesai menjelang petang. Nira kelapa didapatkan dari manggar atau bunga kelapa yang sebelumnya telah di seset (disadap) sehingga menghasilkan cairan bening. Cairan tersebut akan keluar sedikit-demi sedikit, sehingga untuk menghasilkan 5 liter nira bahkan dapat memanfaatkan 7-14 pohon kelapa yang dikumpulkan dalam 1 hari (di pagi dan siang hari). Jumlah air nira yang keluar sangat bergantung dengan musim, ketika musim dingin para pengrajin gula merah biasanya mendapatkan cairan nira yang cukup banyak, sebaliknya ketika musim panas cairan nira yang dihasilkan cenderung lebih sedikit. Apabila musim tidak menentu, cairan nira yang dihasilkan kurang memiliki kualitas yang bagus dengan ciri yang berasa asam.
ADVERTISEMENT
Gula kelapa yang selesai di cetak (29/06/2024). Dokumentasi: Pribadi
Kegiatan produksi gula kelapa dimulai dengan pengumpulan nira kelapa yang kemudian direbus hingga mendidih selama kurang lebih 1 jam. Ketika cairan sudah mendidih dan mengeluarkan banyak busa, pengrajin biasanya menambahkan sedikit parutan kelapa tua untuk menghentikan penguapan busa yang dapat mengurangi volume cairan gula. Setelah kecoklatan, cairan gula dapat dilihat kematangannya dengan meneteskan cairan ke air putih, ketika cairan gula menggumpal artinya gula sudah matang dan siap di cetak. Tahap selanjutnya sebelum dicetak, cairan gula diangkat dan diberikan campuran parutan gula merah untuk mempercepat proses pemadatan gula. Adapun tahap terakhir, gula kemudian di cetak pada balok kelapa yang sudah di rendam di air. Tidak perlu menunggu lama, dalam beberapa menit balok gula sudah dapat di keluarkan dari cetakan dan dijual.
ADVERTISEMENT
Keunggulan serta kekhasan gula produksi Sumberoto utamanya terbuat dari nira kelapa yang bebas dari tambahan pengawet, pemanis, atau tambahan bahan lainnya. Gula khas Sumberoto dapat bertahan selama 1 bulan lebih dalam suhu ruang. Selain itu, diantara daerah lainnya, gula khas Sumberoto masih memiliki harga yang terhitung sangat terjangkau yakni RP 22.000/kg.
Dengan eksistensi industri gula merahnya yang potensial, industri ini seharusnya dikembangkan agar tidak kalah dengan potensi wisatanya yang go international.
ADVERTISEMENT