Konten dari Pengguna

Menelusuri Makna dan Pesona Wisata Religi di Indonesia

Januariansyah Arfaizar
Dosen STAI Yogyakarta - Peneliti PS2PM Yogyakarta - Mahasiswa Doktor FIAI UII
7 Juni 2024 13:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Januariansyah Arfaizar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana halaman Masjid Istiqlal Jakarta. Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Suasana halaman Masjid Istiqlal Jakarta. Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Masjid, sebagai tempat suci bagi umat Islam, memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjungnya. Lebih dari sekadar tempat ibadah, masjid juga menjadi pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan kebudayaan bagi umat Islam. Di Indonesia, banyak masjid yang terkenal akan keindahan arsitekturnya dan memiliki sejarah panjang yang mencerminkan kebudayaan lokal serta seni Islam, menjadikannya destinasi utama bagi wisatawan yang mencari pengalaman keagungan dan ketenangan dalam beribadah.
ADVERTISEMENT
Masjid-masjid di Indonesia dikenal dengan keindahan arsitekturnya yang megah dan sarat akan makna. Setiap masjid memiliki ciri khasnya sendiri yang mencerminkan perpaduan antara budaya lokal dan seni Islam. Keunikan dan keindahan desain arsitektur ini menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan. Tidak hanya itu, banyak masjid juga memiliki nilai sejarah yang tinggi, menjadi saksi bisu dari sejarah penyebaran Islam di Indonesia.
Salah satu contoh yang mencolok adalah Masjid Istiqlal di Jakarta. Sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara, Istiqlal tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kemerdekaan Indonesia. Dibangun sebagai ungkapan syukur atas kemerdekaan Indonesia, masjid ini memancarkan kemegahan dan keagungan melalui arsitektur megahnya. Dapat menampung hingga 200.000 jamaah, Masjid Istiqlal menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya, baik dari dalam maupun luar negeri.
ADVERTISEMENT
Para wisatawan yang berkunjung ke Masjid Istiqlal sering kali mengikuti tur yang dipandu untuk memahami sejarah dan makna simbolik di dalamnya. Tur ini memberikan wawasan tentang filosofi desain masjid, seperti penggunaan tujuh pintu masuk yang melambangkan tujuh lapis langit dalam Islam, serta kubah besar yang melambangkan keesaan Allah. Tur tersebut juga mengunjungi ruang-ruang penting seperti aula utama, mimbar, dan tempat wudhu, memberikan gambaran menyeluruh tentang fungsi dan keindahan masjid.
Masjid Istiqlal tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial. Setiap harinya, masjid ini mengadakan berbagai kegiatan seperti kajian agama, pengajian, dan seminar-seminar keislaman yang dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat. Selain itu, masjid ini juga menjadi tuan rumah bagi acara-acara besar seperti perayaan Idul Fitri, Idul Adha, dan peringatan hari-hari besar Islam lainnya. Kegiatan sosial seperti pembagian zakat, santunan bagi fakir miskin, dan program-program pendidikan juga menjadi bagian integral dari fungsi masjid ini, menjadikannya pusat pemberdayaan umat.
ADVERTISEMENT
Kehadiran wisatawan religi di Masjid Istiqlal juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Banyak pedagang kecil di sekitar masjid yang menjual berbagai macam oleh-oleh, makanan khas, dan perlengkapan ibadah. Selain itu, kehadiran wisatawan juga mendorong perkembangan sektor perhotelan, transportasi, dan jasa pariwisata lainnya. Dengan demikian, masjid sebagai destinasi wisata religi tidak hanya berkontribusi dalam peningkatan kehidupan spiritual masyarakat, tetapi juga membantu menggerakkan roda ekonomi di sekitarnya.
Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan wisata religi di masjid-masjid seperti Istiqlal juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu di antaranya adalah menjaga keseimbangan antara kenyamanan beribadah dan kunjungan wisatawan. Penting bagi pengelola masjid untuk memastikan bahwa kegiatan wisata tidak mengganggu kegiatan ibadah.Upaya untuk meningkatkan fasilitas dan layanan bagi wisatawan, seperti penyediaan informasi yang memadai, area parkir yang luas, dan fasilitas pendukung lainnya telah dilakukan oleh pengelola masjid Istiqlal.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi tantangan lainnya yang mungkin muncul, tentu harus dilakukan kolaborasi antara pemerintah, pengelola masjid, dan masyarakat setempat sangat diperlukan. Pemerintah dapat berperan dalam menyediakan infrastruktur dan melakukan promosi wisata religi, sementara pengelola masjid dan masyarakat dapat bekerja sama dalam menjaga dan mengembangkan destinasi wisata ini. Dengan upaya bersama, masjid dapat lebih optimal dalam mengemban peranannya sebagai pusat wisata religi yang memperkaya pengalaman spiritual dan kultural para pengunjung.
Dengan demikian, masjid di Indonesia, termasuk Masjid Istiqlal, tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai destinasi wisata religi yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Potensi ini, jika dikelola dengan baik, dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pengembangan spiritual, pendidikan, dan ekonomi masyarakat sekitar. Bagaimana dengan masjid-masjid di daerah lainnya, apakah bisa seperti Isqilal, jawabannya tentu saja.
ADVERTISEMENT