Konten dari Pengguna

Viral Tanpa Verifikasi: Ketika Informasi Hoax Tersebar Cepat di Medsos

Januariansyah Arfaizar
Dosen STAI Yogyakarta - Peneliti PS2PM Yogyakarta - Mahasiswa Doktor FIAI UII
10 Januari 2024 16:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Januariansyah Arfaizar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hoax. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hoax. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Media sosial, sebagai wadah untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, telah menjadi salah satu sarana utama di era digital ini. Namun, semakin maraknya penyebaran informasi di platform seperti Facebook dan WhatsApp seringkali menyisakan dampak negatif, terutama ketika informasi tersebut tersebar dengan cepat tanpa melalui proses verifikasi.
ADVERTISEMENT
Sering terjadi informasi yang disebar adalah informasi palsu atau hoax, hal tersebut dengan sengaja disebarkan, dengan niatan untuk menyesatkan atau memanipulasi orang. Hoax dapat berupa berita palsu, foto atau video yang diedit, atau informasi yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu, seperti memicu kepanikan, menyebabkan kebingungan, atau merugikan pihak tertentu.
Menyebar Informasi Tanpa Verifikasi
Pertama-tama, individu yang cenderung menyebarkan informasi tanpa verifikasi dapat berkontribusi pada penyebaran berita palsu atau hoax. Dalam upaya untuk segera berbagi informasi yang dianggap menarik atau kontroversial, seringkali orang-orang ini tidak memeriksa kebenaran sumber atau fakta yang terkandung dalam informasi tersebut. Hal ini dapat menciptakan lingkungan di mana berita palsu dengan cepat mendapatkan perhatian luas sebelum dapat diperiksa secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Membuat Kebingungan Masyarakat
Dampak kedua dari penyebaran informasi tanpa verifikasi adalah penciptaan ketidakpastian dan kebingungan di kalangan masyarakat. Ketika orang-orang menerima informasi yang belum diverifikasi, terutama yang bersifat kontroversial atau mengejutkan, hal tersebut dapat menciptakan kekacauan dan kebingungan. Masyarakat menjadi sulit membedakan antara informasi yang sah dan yang tidak, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mereka.
Memicu Konflik dan Merusak Hubungan
Selain itu, perilaku menyebarkan informasi tanpa verifikasi juga dapat memicu konflik sosial dan ketidaksetujuan di masyarakat. Misinformasi atau interpretasi yang salah dari informasi yang dibagikan dapat memicu perdebatan, pertengkaran, bahkan pembagian kelompok. Hal ini dapat merusak hubungan interpersonal dan menciptakan polarisasi di tengah-tengah masyarakat.
Korban Perilaku Info Palsu
ADVERTISEMENT
Penting untuk diingat bahwa individu yang cenderung menyebarkan informasi tanpa verifikasi juga dapat menjadi korban dari perilaku mereka sendiri. Mereka mungkin terjebak dalam lingkaran informasi palsu atau hoax dan terus menyebarkan narasi yang dapat merugikan diri mereka sendiri dan orang lain di sekitar mereka. Oleh karena itu, literasi media dan kritis dalam mengevaluasi informasi sebelum dibagikan sangat penting untuk menghindari jatuh ke dalam perangkap informasi yang tidak benar.

Positif atau Negatif dalam Masyarakat

Namun, dampak dari penyebaran informasi tanpa verifikasi tidak selalu negatif. Secara positif, individu yang cepat menyebarkan informasi di media sosial dapat mempercepat penyebaran informasi yang positif dan mendukung tujuan bersama. Ketika berita baik atau informasi penting tersebar luas, dapat memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu penting.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, dampak negatif terhadap silaturahmi juga patut diperhatikan. Penyebaran informasi tanpa verifikasi dapat memicu perpecahan dan ketidaksetujuan di antara kelompok masyarakat. Terkadang, orang-orang dapat menjadi terlalu terfokus pada pandangan mereka sendiri, sehingga mengurangi toleransi terhadap perbedaan pendapat.
Sebagai penutup dalam tulisan ini, penting untuk diingat bahwa media sosial adalah alat yang kuat untuk menyampaikan pesan positif dan membangun komunitas yang kuat. Namun, tanggung jawab pengguna untuk berkontribusi pada lingkungan online yang sehat dan informatif sangatlah krusial. Dengan lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi, kita dapat meminimalkan dampak negatif dan membangun media sosial yang lebih bermakna, dapat dipercaya, serta mendukung silaturahmi yang harmonis dalam masyarakat.