Konten dari Pengguna

Gaya Hidup Sehat di Tengah Urbanisasi: Solusi Hadapi Tantangan Lingkungan

jasmine ayu
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
19 Desember 2024 9:15 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari jasmine ayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi memulai gaya hidup lingkungan dengan menanam tumbuhan. Foto: CandyRetriever/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memulai gaya hidup lingkungan dengan menanam tumbuhan. Foto: CandyRetriever/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di seluruh dunia, urbanisasi membawa banyak perubahan yang memiliki dampak positif maupun negatif bagi kesehatan masyarakat. Di Indonesia, kota-kota besar menghadapi masalah seperti peningkatan pencemaran, kemacetan, akumulasi sampah, dan sulitnya mendapatkan makanan sehat. Dengan meningkatnya
ADVERTISEMENT
kesadaran akan gaya hidup sehat dan kepedulian terhadap lingkungan, kini ada banyak alternatif gaya hidup yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan, meskipun tantangan lingkungan terus muncul. Artikel ini akan menguraikan beberapa solusi praktis yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari di perkotaan.
Proses urbanisasi memengaruhi lingkungan kota, dan hal ini langsung berdampak pada kesehatan masyarakat. Tiga tantangan utama yang sering dihadapi adalah pencemaran udara, masalah sampah, dan kurangnya akses terhadap makanan sehat. Pencemaran udara diakibatkan oleh kemacetan lalu lintas dan penggunaan bahan bakar fosil, yang menyebabkan tingginya kadar polutan di udara dan mengganggu kualitas hidup. Kondisi ini meningkatkan risiko berbagai penyakit pernapasan dan masalah jantung. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal "Environmental Health Perspectives" (2022), paparan jangka panjang terhadap polusi udara di kota-kota besar meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 20% dibandingkan dengan daerah pedesaan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kota-kota besar menghasilkan sampah dalam jumlah yang sangat besar, banyak di antaranya berakhir di tempat pembuangan akhir tanpa adanya proses daur ulang yang memadai. Akumulasi sampah ini dapat mencemari lingkungan dan menjadi sumber penyakit. Masyarakat di perkotaan juga sering kali lebih memilih makanan cepat saji karena kesibukan, meskipun pola makan ini berisiko menyebabkan obesitas, diabetes, dan penyakit kronis lainnya.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan pendekatan gaya hidup sehat yang komprehensif, mencakup pengelolaan sampah, pemanfaatan transportasi yang berkelanjutan, dan pertanian di kawasan perkotaan.
Dengan meningkatnya kesadaran lingkungan, gaya hidup tanpa sampah (zero waste) menawarkan solusi untuk mengurangi limbah dan mendorong masyarakat agar lebih bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka hasilkan. Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan termasuk menghindari penggunaan barang sekali pakai. Menggunakan botol minum, tas kain belanja, dan wadah makan pribadi merupakan langkah praktis untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Selain itu, pemisahan sampah berdasarkan jenisnya (organik dan anorganik) memungkinkan masyarakat untuk melakukan daur ulang di rumah. Sisa makanan dan limbah organik juga dapat diolah menjadi kompos untuk keperluan berkebun. Memilih produk dengan kemasan minimal atau produk isi ulang juga dapat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Sektor transportasi menjadi penyumbang terbesar pencemaran di perkotaan. Untuk mengurangi emisi, masyarakat dapat mempertimbangkan beberapa langkah, seperti memanfaatkan transportasi umum atau bersepeda. Di kota-kota besar yang memiliki sistem transportasi umum seperti MRT dan bus, beralih dari kendaraan pribadi dapat membantu mengurangi kemacetan dan pencemaran udara. Sebuah studi yang dilakukan oleh "Journal of Cleaner Production" (2023) menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan transportasi umum dapat menurunkan emisi karbon hingga 15% per tahun di kawasan urban. Selain itu, bersepeda atau berjalan kaki merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan baik untuk kesehatan. Masyarakat juga dapat mendukung penggunaan kendaraan listrik dengan mengganti kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan. Meskipun harga kendaraan listrik masih tergolong tinggi, dampak lingkungan yang dihasilkan jauh lebih kecil dibandingkan kendaraan konvensional. Selain itu, untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan, masyarakat bisa melakukan carpooling atau bekerja dari rumah.
ADVERTISEMENT
Dengan keterbatasan lahan, pertanian kota (urban farming) memungkinkan masyarakat perkotaan untuk menikmati makanan sehat tanpa sepenuhnya bergantung pada pasokan dari luar. Pertanian kota juga berperan dalam mengurangi emisi yang berasal dari rantai pasokan yang panjang. Beberapa metode yang bisa diterapkan meliputi hidroponik dan akuaponik, yang memungkinkan tanaman tumbuh di media air tanpa tanah, cocok untuk lahan kecil seperti balkon atau atap rumah. Selain itu, banyak komunitas yang mengembangkan kebun komunitas, di mana masyarakat dapat bersama-sama menanam sayuran dan buah. Kebun ini tidak hanya menyediakan makanan segar tetapi juga menjadi tempat interaksi sosial. Sebuah laporan dari "Urban Agriculture Journal" (2022) menyebutkan bahwa kebun komunitas dapat meningkatkan akses terhadap makanan sehat hingga 30% di kawasan dengan keterbatasan akses terhadap pasar tradisional. Masyarakat juga dapat memanfaatkan ruang terbatas di rumah atau balkon untuk menanam tanaman mudah seperti selada, tomat, atau cabai.
ADVERTISEMENT
Gaya hidup sehat di lingkungan perkotaan memerlukan pendekatan yang holistik, mencakup kesehatan fisik, mental, dan lingkungan. Beberapa langkah yang dapat membantu menjaga keseimbangan tersebut antara lain adalah mengkonsumsi makanan bergizi, yang penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang dan menurunkan risiko penyakit kronis. Rutin berolahraga, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga, juga membantu menjaga kebugaran dan meningkatkan kesehatan mental. Banyak taman kota yang kini menyediakan fasilitas untuk berolahraga, sehingga masyarakat bisa tetap aktif tanpa harus pergi ke pusat kebugaran. Selain itu, penting untuk mengelola stres, terutama mengingat lingkungan perkotaan sering kali penuh tekanan. Mengelola stres dengan melakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, membaca, atau bersosialisasi dapat menjaga kesehatan mental. Tidur yang berkualitas selama 7-8 jam per malam juga sangat penting untuk pemulihan tubuh dan menjaga keseimbangan mental.
ADVERTISEMENT
Kesadaran lingkungan adalah bagian integral dari gaya hidup sehat yang holistik. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah mengurangi penggunaan energi dengan cara hemat energi, seperti mematikan lampu dan alat elektronik ketika tidak digunakan, serta memilih perangkat yang efisien. Selain itu, mendukung kebijakan lingkungan, seperti program pemerintah dalam pengelolaan limbah dan penciptaan ruang hijau, adalah cara untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Edukasi dan kampanye untuk berbagi pengetahuan tentang gaya hidup sehat dan ramah lingkungan, baik di tempat kerja maupun di komunitas, juga berkontribusi terhadap perubahan yang lebih luas.
ADVERTISEMENT