Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKNT IPB Gelar Sosialisasi PHBS kepada Anak dengan Bahan Ajar Unik

Jasmine Destila Fitriani
kumparan Buddies/Mahasiswi IPB University Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
5 Agustus 2024 12:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jasmine Destila Fitriani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKN IPB bersama anak-anak Desa Godog, Polokarto, Sukoharjo dalam Program Kerja Gegas: Gerakan Godog Atasi Stunting
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN IPB bersama anak-anak Desa Godog, Polokarto, Sukoharjo dalam Program Kerja Gegas: Gerakan Godog Atasi Stunting
ADVERTISEMENT
IPB University mengirim 8 mahasiswa untuk KKN di wilayah Desa Godog, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Kelompok ini mendapatkan data dari Puskesmas Polokarto bahwa angka stunting pada tahun 2021 sempat menyentuh angka 11,6%. Namun pada bulan September 2023 turun menjadi 6,59%. Penurunan ini perlu dipertahankan agar tidak ada kenaikan persentase stunting di Kecamatan Polokarto.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, dijalankan kegiatan pencegahan dan penanganan stunting melalui gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak. Kegiatan ini dimulai dengan senam bersama, sarapan bersama, pemaparan materi, kuis, dan pembagian snack amunisi.
"PHBS perlu diajarkan kepada anak sejak dini untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kebersihan bagi kesehatan" ujar Maximillian sebagai Koordinator Desa KKNT IPB
Kelompok KKNT IPB Desa Godog, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo
Senam bersama
Maximillian dan temannya membuat bahan ajar yang kreatif agar dapat mengajarkan materi PHBS secara interaktif dan mudah dipahami oleh anak-anak. Bahan ajar yang dibuat adalah apron anatomi. Apron ini dibuat secara handmade dari kain flanel dan dakron yang dijahit secara rapih, kemudian di tempel di apron anak sesuai tempat organ tubuh pada manusia.
ADVERTISEMENT
"Apron anatomi merupakan bahan ajar yang dirancang agar dapat mengajarkan beberapa anatomi tubuh berserta fungsinya. Selain itu, dengan apron anatomi dapat mengajarkan manfaat menerapkan PHBS terhadap organ tubuh dan melihat secara kasar organ tubuh dalam tubuh manusia" urai Maximillia.
Antusias anak-anak tinggi saat melihat dan diajarkan dengan apron anatomi dan X-banner mengenai PHBS. Setelah sesi pemaparan materi, ada sesi kuis untuk mengukur tingkat pemahaman anak. Saat kuis, anak-anak dapat menjawab dengan cepat dan tepat mengenai PHBS, fungsi organ tubuh, serta teknik cuci tangan dan sikat gigi yang baik dan benar.
Menurut Maximillian dan kelompoknya, bahan ajar ini perlu digunakan untuk anak-anak di daerah lainnya agar kegiatan belajar lebih interaktif sehingga anak-anak mudah mengerti dengan apa yang diajarkan. Harapannya, anak-anak paham tentang pentingnya PHBS dan mengimplementasikan PHBS dimana saja dan kapan saja.
ADVERTISEMENT