Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Australia sebagai Aktor Implementasi Foreign Aid untuk Pembangunan di Fiji
24 April 2024 15:20 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Jason Fernando tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasifik dan Oseania merupakan salah satu kawasan di belahan bumi ini yang tersebar di area Samudera Pasifik (salah satunya Australia). Kawasan ini dikenal unik, karena sebagian besar negaranya memiliki geografis yang luasnya tidak lebih dari 1 juta km2 serta beragam kultur yang sangat kaya dan masih dilestarikan. Negara-negara Kepulauan Pasifik terbagi menjadi tiga ethnically region yang meliputi Melanesian, Polynesian, dan Micronesian. Di Melanesian, terdapat salah satu negara kepulauan yaitu Fiji. Negara beribukota di Suva ini merupakan bekas persemakmuran Inggris, dimana saat ini menjadi republik parlementer.
ADVERTISEMENT
Fiji merupakan salah satu negara di Pasifik yang masih berkembang dan sebagian besar bertumpu pada sektor agrikultur. Pertumbuhan GDP Fiji hanya diperkirakan sebesar 3,0% pada tahun 2024 dan 2,7% pada tahun 2025, menurut Asia Development Bank (2024). Di Fiji, 24,1% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan nasional menurut data terakhir dari ADB pada tahun 2019.
Dalam pembangunan nasional, Fiji telah menerapkan anggaran keras yang mengingat masalah utang mereka semakin besar, dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan tanpa menghambat pertumbuhan. Namun, peningkatan pajak pertambahan nilai dan pajak perusahaan akan membawa Fiji menjadi kurang menarik bagi investor asing dan menjadi bumerang terhadap kemajuan ekonomi.
Tantangan sebagian besar pada ekonomi Fiji disebabkan oleh keterisolasiannya dari pasar negara maju, akibat letak geografisnya (330 pulau yang tersebar), dan ukuran pasar yang kecil. Kondisi ekonomi Fiji yang rapuh inilah berarti bahwa praktik pembangunan berkelanjutan perlu diterapkan untuk menghindari ketidakstabilan yang terus menghantui.
ADVERTISEMENT
Pembangunan juga cukup terhambat akibat pemerintahan Fiji terdiri dari koalisi tiga partai yang berkuasa dan seringnya ketegangan antara People's Alliance (PA) dan the Social Democratic Liberal Party (SODELPA). Konfrontasi antara koalisi dan oposisi tersebut berdampak pada stabilitas politik yang buruk, salah satunya risiko intervensi militer yang moderat.
Melihat progres pembangunan yang masih belum terlihat dan terjadinya beberapa main problem, maka Fiji berkomitmen terhadap reformasi melalui national development plan, yang dikenal sebagai strategi 20 tahun untuk memberikan visi masa depan dalam “Mentransformasi Fiji” menuju masyarakat yang lebih progresif, berkelanjutan, dan inklusif. Terdapat dua cabang atau pendekatan dalam rencana nasional tersebut, yang disebut sebagai “Pembangunan Sosial-Ekonomi Inklusif” dan “Dorongan Strategis Transformasional”.
Melalui dua Rencana nasional inilah akan menguraikan kerangka kerja yang mencakup manuver kebijakan strategis yang berupa pendekatan baru terhadap pembangunan dan aspirasi seluruh masyarakat Fiji. Kemudian, Fiji perlu memoderasi harga dan mengurangi gangguan rantai pasokan akan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan konsumen dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Dalam merealisasikan national development plan, Fiji masih mengandalkan foreign aid untuk mempercepat pembangunan negara. Fiji secara konsisten berada di peringkat lima besar penerima pembiayaan pembangunan di Pasifik. Fiji saat ini masih mempercayakan Australia sebagai mitra donor pembangunan. Hal ini dilatarbelakangi oleh Australia sebagai salah satu negara di kawasan Pasifik dan Oseania yang aktif dalam pemberian bantuan donor/hibah pada kontemporer. Namun implementasi foreign aid Australia lebih mengarah pada kepedulian dan komitmen mereka terhadap pembangunan Fiji menuju keberlanjutan dan keluar dari angka kemiskinan yang tinggi.
Pada satu dari empat komponen pendanaan selama 4 tahun (2023-2027), Australia akan berfokus meningkatkan keterlibatan di Pasifik (US$ 1,90 miliar), salah satunya Fiji. Sepanjang tahun 2023-2024, foreign aid Australia dialokasikan kepada Fiji sebesar US$88,1 juta. Terdapat tiga hal yang menjadi faktor mengapa Australia begitu peduli kepada Fiji, antara lain kedekatan geografis; wilayah kedaulatan yang berbentuk kepulauan dan terancam oleh perubahan iklim; serta sebagian besar mempunyai sistem pemerintah yang sama, yakni di bawah Persemakmuran Inggris.
ADVERTISEMENT
Komitmen Australia dalam misi foreign aid mereka terhadap Fiji, bertujuan mengentaskan kemiskinan dalam setiap keluarga dan melindungi masyarakat dengan lebih mempersiapkan mereka menghadapi bencana alam akibat perubahan iklim. Bantuan Australia, yang disalurkan oleh AusAID. Bantuan Australia melalui AusAID mendukung pembangunan di enam bidang utama:
ADVERTISEMENT
Berkat bantuan Australia, perekonomian Fiji telah mencapai pertumbuhan selama sembilan tahun berturut-turut yang berdampak pada penurunan kemiskinan dan kesenjangan, serta memungkinkan investasi besar-besaran di bidang infrastruktur yang memberikan akses terhadap pasar dan peluang. Australia bekerja sama dengan Universitas South Pacific, Sekretariat Komunitas Pasifik, World Bank, dan UNICEF; yang berbasis di Suva untuk mendukung pembangunan di Fiji dalam bidang pendidikan dan pelatihan kejuruan, kesehatan, hak asasi manusia, lingkungan hidup, pengembangan pasar, dan pengelolaan sumber daya alam. Namun Fiji memperoleh manfaat lebih besar melalui program bantuan AusAID dibandingkan negara-negara lain di Pasifik.
Australia juga mendukung transisi Fiji menuju demokrasi sejak tahun 2012; dimana menyediakan A$2,65 juta untuk membantu Pendaftaran Pemilih Elektronik nasional, pekerjaan Komisi Konstitusi, dan pendidikan kewarganegaraan di seluruh negeri. Australia mempunyai komitmen kuat untuk mendukung transisi Fiji dalam memperkuat demokratisasi dan mengakhiri ketidakstabilan politik. Australia mendorong pemerintahan Fiji untuk menghormati hak-hak rakyat dan oposisi politik, serta proses pemilu demokratis yang transparan dan akuntabel bagi semua partai politik.
ADVERTISEMENT
Australia juga berperan sebagai mitra donor dalam sektor kesehatan di Fiji. Kontribusi Australia adalah membangun kapasitas kelembagaan, memperkuat sistem kesehatan, membantu meningkatkan perawatan pasien (terutama kesehatan perempuan dan anak), meningkatkan air dan sanitasi, serta menyediakan vaksin penting (termasuk vaksin polio dan imunisasi). Australia melalui AusAID mengerahkan tiga Tim Bantuan Medis Australia untuk mendukung respons kesehatan darurat Fiji terhadap Covid-19 pada tahun 2021.
Selama pandemi Covid-19, Australia mendirikan Pusat Pengendalian Penyakit Fiji untuk meningkatkan kemampuan pengujian dan penelusuran Covid-19, termasuk perekrutan staf laboratorium dan pengadaan alat pelindung diri, serta pasokan medis. Bahkan, Australia telah memberikan komitmen sebesar US$16,9 juta selama tiga tahun (2020-2023) untuk akses vaksin di Fiji, termasuk pengadaan dan dukungan pengiriman vaksin Covid-19.
ADVERTISEMENT
Dalam langkah mempermudah pembangunan di Fiji, Australia mendirikan Fiji Program Support Facility pada tahun 2017 dan senilai U$154.4 juta, untuk mendukung penyelenggaraan program pendidikan, kesehatan, tata kelola, dan Australia Award di Fiji. Fasilitas ini mendorong koherensi antar program dan menyediakan struktur menyeluruh, sehingga Pemerintah Australia dapat mengkoordinasikan hubungan pembangunannya dengan pemerintah Fiji.
Kehadiran Fiji Program Support Facility mempertegas posisi Australia sebagai mitra pembangunan paling signifikan bagi Fiji, dengan 27% dari seluruh pembiayaan pembangunan/foreign aid diarahkan ke negara tersebut (US$855,6 juta); menurut Lowy Institute Pacific Aid Map yang baru dirilis pada tahun 2022.
Sebagai perekonomian utama di Pasifik dan pusat regional, stabilitas Fiji sangat penting bagi kawasan Pasifik dan juga Australia. Dukungan Australia dipusatkan pada keberlanjutan fiskal melalui dukungan anggaran yang ditargetkan untuk membantu Pemerintah Fiji dalam memperkuat posisi fiskalnya dan mendukung pemulihan ekonomi. Australia-International Finance Corporation ikut membantu Fiji untuk meningkatkan efisiensi pertumbuhan ekonomi berbasis pasar bebas melalui investasi sektor swasta.
ADVERTISEMENT
Sekian banyak foreign aid dari Australia perlu menjadi prioritas bagi pemerintah Fiji dalam menggunakan hibah secara bijak dan bertanggung jawab; untuk mengurangi kerentanan iklim, membangun perencanaan kota yang lebih baik, meningkatkan layanan infrastruktur, penguatan sektor pertanian dan perikanan, melestarikan ekosistem, serta membangun social-economic resilience.
Dengan demikian, dukungan anggaran bantuan pembangunan resmi dari Australia selama dekade terakhir perlu dimanfaatkan oleh pemerintah Fiji secara lebih baik, dengan memperketat pengadaan dan melaksanakan proyek-proyeknya untuk pencapaian kesejahteraan masyarakat yang merata dan berkelanjutan di masa depan.