news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Javier Milei dan Keajaiban Ekonomi Argentina

Jason Fernando
International Relations Enthusiast
10 Maret 2025 12:50 WIB
·
waktu baca 12 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jason Fernando tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bendera Nasional Argentina (Sumber: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bendera Nasional Argentina (Sumber: Freepik)
ADVERTISEMENT
Argentina memasuki tahun 2023 dengan kondisi ekonomi yang genting. Inflasi yang signifikan telah merusak daya beli masyarakat, sementara angka kemiskinan terus meningkat sebesar 45%, menciptakan kesenjangan sosial yang semakin tajam. Tekanan ekonomi ini memperburuk ketidakstabilan sosial dan menimbulkan tantangan besar bagi pemerintah dalam mencari solusi yang efektif.
ADVERTISEMENT
Masalah struktural tersebut disebabkan oleh pemerintahan Peronis di bawah kepemimpinan Alberto Fernandez sebelumnya, yang mewarisi hiperinflasi sebesar 211% pada tahun 2023 dan resesi sebesar 1,6%. Negara ini juga mengalami ketidakstabilan politik akibat kebijakan ekonomi yang dianggap gagal tersebut, sehingga kepercayaan publik terhadap pemerintah semakin menurun.
Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, Argentina menghadapi momen politik krusial dengan digelarnya pemilihan presiden. Javier Milei muncul sebagai sosok yang menjanjikan perubahan radikal di tengah keresahan rakyat.
Dikenal sebagai seorang populis sayap kanan dan libertarian, Milei mengusung slogan "¡Viva la libertad, carajo!" sebagai simbol perjuangannya. Ia menganut prinsip ekonomi laissez-faire, dengan pemikiran yang dipengaruhi oleh minarkisme dan anarko-kapitalisme. Hal ini tercermin dalam usulan reformasi struktural dan fiskal radikal yang ia rancang untuk mengubah fundamental ekonomi Argentina.
ADVERTISEMENT
Javier Milei berkomitmen untuk membebaskan ekonomi Argentina dari proteksionisme yang telah berlangsung lama. Upayanya mencakup penerapan kebijakan penghematan yang ketat, penghapusan kontrol valuta asing, serta kemungkinan dolarisasi ekonomi.
Berbeda dengan tren populisme di negara-negara Amerika Latin lainnya, populisme di Argentina di bawah Milei berorientasi pada pemulihan nilai-nilai Barat dan kapitalis yang ia yakini sebagai fondasi kejayaan ekonomi Argentina di masa lalu. Dengan pendekatan ini, Milei berupaya menempatkan Argentina sejajar dengan negara-negara demokrasi maju sebagai langkah strategis untuk memulihkan stabilitas politik dan kemakmuran ekonomi.
Platform politiknya berpusat pada kritik terhadap dominasi ideologis Peronisme, yang ia anggap sebagai penyebab utama krisis moneter berkepanjangan di Argentina. Dengan retorika anti-establishment, ia berhasil memenangkan pemilu dan resmi dilantik sebagai Presiden Argentina pada 10 Desember 2023.
ADVERTISEMENT
Namun, tantangan yang dihadapinya tidaklah mudah. Selain minimnya dukungan di Kongres, ia harus menavigasi kebijakan dalam situasi ekonomi yang penuh gejolak dan masyarakat yang terpolarisasi.
Salah satu langkah awal yang menandai perubahan arah kebijakan Argentina adalah keputusan Menteri Luar Negeri Diana Mondino untuk membatalkan rencana keanggotaan negara dalam BRICS.
Selain itu, dalam pidato pertamanya, Milei menegaskan bahwa pemerintahannya akan menerapkan pendekatan "shock therapy" guna menstabilkan ekonomi. Javier Milei berkomitmen untuk tidak menaikkan pajak serta mendonasikan gajinya sebagai anggota legislatif nasional melalui mekanisme undian bulanan.
Meski kebijakannya menuai pro dan kontra, popularitas Milei sempat meningkat pasca pelantikannya, mencerminkan harapan sebagian rakyat terhadap perubahan yang ia janjikan. Namun, pertanyaannya tetap sama: apakah reformasi Milei mampu membawa Argentina keluar dari krisis atau justru memperdalam ketidakstabilan?
ADVERTISEMENT
Javier Milei, yang mulai menjabat sebagai Presiden Argentina sejak Desember 2023, mencetak tonggak sejarah dengan mencatatkan surplus fiskal pertama dalam lebih dari satu dekade. Melalui penerapan reformasi ekonomi yang agresif, Milei berhasil mengatasi tantangan inflasi yang tinggi serta defisit fiskal yang membebani negara.
Dalam satu tahun masa kepemimpinannya, ia berhasil menurunkan inflasi dari hampir 13% per bulan menjadi 3,5%, sebuah pencapaian yang mendapat pengakuan luas dari komunitas internasional. Bahkan, pada titik terendahnya, inflasi menyusut hingga 2,7%, jauh lebih rendah dibandingkan puncaknya yang mencapai 25,5% pada Desember 2023. Inflasi grosir, yang sebelumnya berada di level 54%, kini merosot tajam menjadi hanya 0,8% dalam kurun waktu satu tahun.
Stabilitas inflasi ini berkontribusi pada pemulihan daya beli masyarakat dengan mendorong peningkatan upah riil. Dalam konteks ini, Menteri Ekonomi Luis Caputo menegaskan pentingnya disiplin fiskal yang ketat. Kebijakan yang diterapkan oleh Milei tidak hanya berhasil menekan defisit anggaran, tetapi juga menciptakan surplus sebesar 1,76 triliun peso, atau sekitar 0,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Bank Sentral Argentina memangkas suku bunga acuan sebesar 98,0 poin persentase, yang mengakhiri praktik pembiayaan moneter terhadap defisit fiskal dan membantu mengurangi jumlah uang beredar serta menekan inflasi.
Milei mengajukan undang-undang omnibus yang komprehensif, "Ley Bases", yang mencakup lebih dari 600 kebijakan strategis. Undang-undang ini berperan dalam menekan tingkat inflasi secara signifikan pada tahun pertama masa jabatannya, terutama melalui penerapan kebijakan penghematan yang ketat. Meskipun tingkat inflasi tahunan masih berada di angka 117%, tren penurunannya diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang.
Penurunan inflasi ini tidak hanya merupakan hasil dari kebijakan baru, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor statistik, di mana angka inflasi bulanan yang tinggi dari pemerintahan sebelumnya secara bertahap dikeluarkan dari perhitungan tahunan.
ADVERTISEMENT
Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen Milei dalam menerapkan pemangkasan anggaran yang agresif, membekukan pengeluaran negara, serta melaksanakan deregulasi ekonomi guna meningkatkan efisiensi dan stabilitas fiskal.
Reformasi yang dilakukan oleh Milei tidak hanya terfokus pada pengurangan pengeluaran pemerintah, tetapi juga melibatkan restrukturisasi besar-besaran terhadap birokrasi negara. Ini dibuktikan dengan Milei menandatangani 13 dekrit terkait kabinet, termasuk pengurangan jumlah kementerian dari 21 menjadi 9.
Kebijakan tersebut berimbas pada sektor ketenagakerjaan, dengan perkiraan 5.000 pegawai publik terdampak akibat restrukturisasi tersebut. Demi efisiensi anggaran, Milei turut membubarkan kementerian yang berfokus pada isu gender dan keberagaman, sebagai bagian dari reformasi struktural yang lebih luas.
Milei tidak hanya berupaya mengurangi jumlah pegawai pemerintah, tetapi juga melakukan deregulasi besar-besaran. Salah satu kebijakan deregulasi yang paling berpengaruh adalah Dekrit 70/2023 atau Decretos de Necesidad y Urgencia, yang bertujuan untuk mencabut lebih dari 380.000 regulasi yang dinilai usang atau menghambat pertumbuhan pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan pengesahan undang-undang mencerminkan efektivitas Milei dalam menata ulang struktur pemerintahan melalui strategi yang disebut sebagai "pembersihan halus." Kemampuannya dalam bernegosiasi dengan oposisi turut mencerminkan peningkatan stabilitas politik di Argentina.
Di sisi lain, Milei juga berhasil mengimplementasikan skema amnesti pajak, yang hingga Oktober 2024 telah mengumpulkan US$18 miliar, guna menarik kembali dana yang sebelumnya tidak dilaporkan dalam sistem perbankan.
Milei memperkenalkan paket insentif investasi RIGI (Régimen de Incentivos para Grandes Inversiones) sebagai bagian dari undang-undang omnibus, yang berkontribusi signifikan terhadap perbaikan kondisi fiskal Argentina.
Kebijakan ini mencakup insentif berupa keringanan pajak selama 30 tahun serta kepastian hukum bagi perusahaan yang berinvestasi di sektor-sektor strategis, seperti energi, bahan baku, dan teknologi. Selain itu, RIGI juga memberikan kemudahan dalam perdagangan luar negeri bagi investasi dengan nilai lebih dari USD 200 juta.
ADVERTISEMENT
Sejak diberlakukan, kebijakan ini mulai menarik minat perusahaan asing, dengan beberapa di antaranya telah mengumumkan rencana investasinya di Argentina. Risiko negara Argentina di pasar internasional mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan pemerintahan Peronis sebelumnya, meskipun masih lebih tinggi dibandingkan awal masa jabatan Presiden Mauricio Macri (2015–2019).
Argentina telah merevisi regulasi sewa untuk meningkatkan ketersediaan properti yang dapat disewakan serta mengubah kebijakan ketenagakerjaan agar lebih berpihak pada pemilik modal, dengan tujuan menciptakan pasar tenaga kerja yang lebih dinamis.
Selain itu, pemerintah tengah mempersiapkan privatisasi berbagai perusahaan milik negara, termasuk maskapai nasional, Aerolíneas Argentinas. Sejalan dengan upaya reformasi ekonomi, Milei juga membuka sektor minyak bagi investasi swasta guna mendorong peningkatan produksi energi nasional.
ADVERTISEMENT
Dampak dari kebijakan tersebut mulai terlihat dalam pemulihan ekonomi Argentina. Inflasi telah kembali ke level sebelum krisis tahun 2023, sementara kepercayaan konsumen dan investor terus meningkat. Tingkat kemiskinan yang sempat menyentuh 55% berhasil ditekan hingga 38% dan premi risiko utang negara Argentina telah turun signifikan dari sekitar 2.200 basis poin menjadi 750.
Pada tahun 2024, Peso Argentina mencatat apresiasi signifikan terhadap dolar AS, meningkat sebesar 44,2% dan menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia. Sebagai perbandingan, Lira Turki, yang menempati posisi kedua, hanya mengalami apresiasi sebesar 21,2%, kurang dari setengah kenaikan yang dicapai oleh Peso.
Penguatan mata uang ini merupakan bagian dari strategi stabilisasi ekonomi guna meredam ancaman hiperinflasi.Sebagai dampaknya, nilai upah rata-rata dalam dolar meningkat dua kali lipat, mencapai US$990.
ADVERTISEMENT
Meskipun kebijakan penghematan yang diterapkan oleh pemerintahan Milei cukup ketat, produk domestik bruto (PDB) tetap tumbuh sebesar 3,9% pada kuartal terakhir tahun 2024. Sektor pertanian, yang sebelumnya terdampak parah oleh kekeringan, mengalami pemulihan luar biasa dengan tingkat pertumbuhan mencapai 80,2% seiring dengan membaiknya kondisi cuaca.
Ke depan, prospek ekonomi Argentina menunjukkan tren positif. Bank BBVA memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5% pada tahun 2025, sementara Goldman Sachs memproyeksikan pertumbuhan sebesar 3,5%.
Selain itu, pemulihan signifikan dalam nilai obligasi pemerintah mencerminkan meningkatnya stabilitas pasar keuangan. Kepercayaan pasar dan masyarakat, yang sebelumnya skeptis terhadap arah perekonomian negara, kini mulai bangkit kembali. Optimisme ini didorong oleh stabilisasi inflasi serta meningkatnya arus investasi ke Argentina sebagai respons terhadap kebijakan liberalisasi ekonomi yang diterapkan oleh pemerintahan Milei.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya memitigasi risiko dan membuka peluang baru untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional pada tahun mendatang, pemerintah Argentina telah mengambil langkah-langkah strategis yang berorientasi global. Salah satu pencapaian paling menonjol adalah di ranah diplomasi ekonomi, di mana Presiden Milei berhasil meraih beberapa keberhasilan dalam kebijakan luar negeri.
Argentina kini tengah menjalani proses akses ke Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), sebuah langkah yang mencerminkan komitmen terhadap reformasi ekonomi berbasis pasar dan peningkatan transparansi kebijakan.
Selain itu, blok ekonomi Mercosur, yang mencakup Argentina sebagai anggota utama, baru-baru ini menandatangani perjanjian perdagangan bersejarah dengan Uni Eropa, sebuah kesepakatan yang diproyeksikan akan memperluas akses pasar bagi produk Argentina dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Dinamika politik global juga memberikan dampak terhadap stabilitas ekonomi Argentina. Reaksi positif pasar terhadap pemilihan Donald Trump pada November 2024 menegaskan keyakinan investor bahwa pemerintahan AS yang baru dapat membawa dampak positif bagi Argentina. Hubungan erat antara Milei dan Trump dipandang sebagai faktor potensial dalam mendorong dukungan bagi restrukturisasi utang Argentina dengan International Monetary Fund (IMF).
Dengan utang lebih dari US$40 miliar kepada IMF serta cadangan devisa bersih yang masih berada pada angka negatif US$3 miliar, Argentina sangat bergantung pada renegosiasi program IMF untuk memperoleh pencairan dana baru serta perpanjangan tenggat waktu pembayaran.
Pada tahun 2024, lebih dari US$5 miliar telah dicairkan berkat komitmen Milei terhadap disiplin fiskal dan reformasi struktural. Selain itu, dukungan dari tokoh politik AS seperti Senator Marco Rubio, yang menekankan bahwa AS seharusnya menggunakan pengaruhnya di IMF untuk membantu Argentina, semakin memperkuat prospek keberhasilan negosiasi ini.
ADVERTISEMENT
Namun, salah satu aspek krusial dalam perundingan tersebut adalah desakan IMF agar Argentina menghapus sistem pengendalian mata uang (cepo), yang meskipun dapat meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi, berisiko menekan nilai peso dan berkontribusi terhadap lonjakan inflasi.
Oleh karena itu, pemerintah kemungkinan akan menunda implementasi kebijakan ini hingga setelah pemilu paruh waktu pada Oktober 2025 guna menghindari ketidakstabilan sosial dan ekonomi. Selain itu, Argentina merundingkan kesepakatan baru dengan IMF, untuk pendanaan baru yang menjadi kunci untuk meningkatkan cadangan bank sentral dan mencabut kontrol modal.
Selain strategi ekonomi yang berbasis pada hubungan dengan mitra Barat, Argentina juga mencapai titik baru dalam hubungannya dengan Tiongkok, yang merupakan mitra dagang utama. Setelah serangkaian ketegangan akibat retorika kritis dari pemerintahan sebelumnya, hubungan bilateral mulai menunjukkan pemulihan.
ADVERTISEMENT
Sejak Juni 2024, Tiongkok memperbarui perjanjian swap currency dengan Argentina, yang memungkinkan negara tersebut mempertahankan cadangan devisa yang krusial. Lebih lanjut, pertemuan Milei dan Presiden Xi Jinping dalam Konferensi G20 pada November 2024 menjadi momentum strategis dalam merestorasi hubungan ekonomi yang lebih konstruktif antara kedua negara.
Dalam internal Argentina, indikator ekonomi menunjukkan pemulihan yang lebih substansial. Pengumuman resmi mengenai berakhirnya resesi serta peningkatan investasi baru mengindikasikan optimisme pasar. Milei berhasil menarik komitmen investasi senilai US$2,5 miliar dari Rio Tinto untuk eksploitasi lithium serta investasi multi-perusahaan sebesar US$3 miliar untuk pengembangan jaringan pipa minyak baru, yang keduanya diumumkan dalam bulan yang sama.
Sektor energi juga mengalami transformasi signifikan, dengan pertumbuhan pesat produksi minyak dan gas serpih yang mengurangi ketergantungan terhadap impor energi sekaligus memperkuat kapasitas ekspor. Bahkan, Argentina telah memulai negosiasi dengan Brasil, meskipun terdapat ketegangan diplomatik antara Milei dan Presiden Lula da Silva, guna mengeksplorasi potensi ekspor gas alam Argentina ke negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Meskipun kebijakan ekonomi Milei telah melampaui ekspektasi pada tahun pertama pemerintahannya, Argentina masih menghadapi tantangan struktural yang signifikan. Kerentanan terhadap guncangan ekonomi eksternal dan potensi kehilangan kepercayaan investor secara tiba-tiba tetap menjadi risiko utama.
Oleh karena itu, pemerintahan Milei perlu mengambil langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, bukan sekadar pemulihan pasca krisis. Beberapa kebijakan yang dapat diimplementasikan mencakup percepatan penghapusan pengendalian mata uang (cepo), yang akan memungkinkan peso mengambang bebas serta mengurangi ketergantungan terhadap dinamika nilai tukar real Brazil.
Pemerintah juga perlu memperkuat komitmen terhadap disiplin fiskal, termasuk perbaikan peringkat kredit negara. Langkah-langkah konkret dalam hal ini dapat mencakup negosiasi program IMF yang lebih berkelanjutan, percepatan pengesahan anggaran 2025, serta penghapusan berbagai subsidi dan proteksi ekonomi yang telah menghambat daya saing industri nasional selama beberapa dekade.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan dalam mengimplementasikan strategi-strategi ini akan menentukan sejauh mana Argentina dapat bergerak melampaui fase pemulihan dan memasuki era pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Setelah meluncurkan serangkaian reformasi pemerintahan dan ekonomi di awal masa jabatannya, Javier Milei memperoleh peningkatan dukungan publik. Survei Aresco pada 15 Desember 2023 menunjukkan bahwa 53% masyarakat Argentina memberikan penilaian positif terhadap kepemimpinannya. Dukungan ini tidak lepas dari langkah-langkah radikal yang diambilnya untuk mengatasi krisis ekonomi yang melanda negara tersebut.
Menghadapi hiperinflasi dan defisit fiskal yang mengancam stabilitas nasional, Milei menerapkan reformasi ekonomi besar-besaran yang mengguncang tatanan lama. Ia berhasil mencetak surplus fiskal pertama dalam lebih dari satu dekade melalui deregulasi ekonomi, pemangkasan birokrasi, dan disiplin fiskal yang ketat.
ADVERTISEMENT
Inflasi yang sebelumnya melambung berhasil ditekan ke level terendah dalam sejarah modern Argentina, sementara nilai tukar peso mengalami penguatan yang signifikan.
Namun, kebijakan ini tidak terlepas dari tantangan besar. Pendekatan shock therapy-nya memicu resistensi politik dan sosial yang kuat. Di Kongres, oposisi terhadap reformasi Milei tetap menjadi hambatan utama, sementara kebijakan penghematan yang diterapkan menuai kritik dari berbagai lapisan masyarakat. Ketidakpastian politik ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai sejauh mana kebijakan Milei dapat bertahan dalam jangka panjang.
Ke depan, pemerintahan Milei perlu memfokuskan upayanya pada pembangunan landasan ekonomi yang lebih stabil dan kompetitif. Menyeimbangkan reformasi pasar, menarik lebih banyak investasi asing, serta menerapkan kebijakan fiskal yang lebih bertanggung jawab menjadi faktor kunci dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Argentina kini berada di titik krusial. Apakah reformasi ini akan menjadi landasan bagi kebangkitan ekonomi, atau justru menciptakan ketidakstabilan baru? Satu hal yang pasti, masa depan Argentina tidak hanya ditentukan oleh waktu, tetapi juga oleh bagaimana kebijakan ini dieksekusi dan diterima oleh masyarakat serta komunitas internasional.