Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
5 Hal Menarik Tentang Braga: Jantung Budaya Kota Bandung
2 November 2024 17:20 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Jason Genesis Simatupang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bandung - Jalan Braga merupakan ikon populer di Bandung karena bukan hanya menawan tetapi juga menarik perhatian banyak wisatawan tidak hanya warga Bandung saja tentunya juga dari luar kota dan provinsi di Indonesia, bahkan turis asing pun turut penasaran dengan apa saja yang ada di balik populernya Jalan Braga ini. Karena Jalan tersebut sudah menjadi saksi bisu perkembangan zaman yang dulunya menjadi pusat perbelanjaan dan tempat berkumpulnya para Hindia Belanda.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu Jalan Braga menjadi salah satu destinasi paling favorit banyak pengunjung karena tidak lengkap kalau ke Bandung tetapi tidak merasakan untuk mampir ke Jalan Braga ini, karena memiliki warisan sejarah yang masih berdiri hingga saat ini dan seiring berjalannya waktu jalan ini menjadi semakin populer dan menjadi destinasi yang paling banyak dikunjungi oleh anak-anak muda untuk hangout bersama.
Dikenal dengan nuansa vintage-nya, jalan ini dipenuhi dengan bangunan bernuansa kolonial yang memikat dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah kota ini. Selain itu, Jalan Braga juga menjadi pusat budaya dan seni, dengan berbagai galeri, kafe, dan restoran yang menawarkan pengalaman kuliner yang khas. Tidak hanya itu, Jalan Braga sering dijadikan lokasi berbagai acara dan festival, menjadikannya tempat yang selalu hidup dan menarik untuk dikunjungi. Berikut beberapa fakta yang harus Anda ketahui tentang Jalan Braga.
ADVERTISEMENT
1. Sejarah Nama Braga
Sekitar tahun 1882, Pieter Sijthoff, yang merupakan seorang asisten residen Bandung, mengubah nama Pedatiweg menjadi Bragaweg. Nama tersebut diambil dari seorang penulis drama Theofila Braga. Para ahli sastra Sunda juga menyebut bahwa nama Braga merujuk pada kata "Baraga" yakni jalan di tepi sungai, dimana Jalan Braga memanglah terletak di tepi Sungai Cikapundung. Penamaan Braga juga disebut-sebut berasal dari minuman keras khas Rumania yang sering disajikan di Societeit Concordia (sekarang Gedung Merdeka) di bagian selatan Bragaweg. Dalam bahasa Sunda, nama Braga juga berasal dari kata "Ngabaraga" yang memiliki arti bergaya memamerkan tubuh, nampang, atau mejeng.
2. Toko Pertama di Braga
Ternyata bukan toko pakaian atau kafe yang pertama berdiri di Braga, melainkan toko senjata api yang didirikan pada tahun 1984 oleh C.A. Hellerman. Selain menjual senjata api, toko tersebut juga menawarkan berbagai macam barang seperti sepeda, kereta kuda, dan melayani sebagai bengkel reparasi senjata api.
ADVERTISEMENT
Sayangnya bangunan pertama tempat toko tersebut berdiri, yang sekarang dikenal sebagai bangunan tua nomor 51, telah runtuh dan sudah ditinggalkan oleh pemiliknya.
3. Bangunan Bersejarah yang Tersisa
Saat ini, sudah banyak bangunan peninggalan zaman kolonial yang masih tersisa di kawasan Braga. Salah satunya Gedung Merdeka yang dibangun pada tahun 1895. Kala itu, gedung tersebut digunakan oleh Societeit Concordia. Gedung tersebut juga digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Tidak hanya itu kawasan ini juga mencakup Gedung Majestic yang dibangun pada tahun 1925 dan dulunya digunakan sebagai bioskop. Bentuk Gedung Majestic unik seperti kaleng biskuit dan saat ini gedung tersebut digunakan untuk tempat pameran seni seperti, pertunjukan musik atau pemutaran film.
4. Pusat Wisata dan Hiburan
Dahulu Jalan Braga dirancang oleh pemerintahan kolonial menjadi pusat perbelanjaan bagi orang-orang Eropa di Hindia Belanda dan ramai diisi oleh pengusaha Belanda dengan membangun toko, bar, hingga tempat hiburan.
ADVERTISEMENT
Di era sekarang ini yang sudah semakin berkembang pun, Braga masih memiliki banyak sekali tempat untuk berbelanja cinderamata atau oleh-oleh karena sekarang ini sudah banyak sekali toko-toko yang menjual hal serupa dan sudah semakin banyak spot foto yang kece dan menjadi ciri khas dekat gedung-gedung yang memiliki nuansa vintage.
5. Tempat Kuliner yang Melegenda
Di Braga, terdapat tempat kuliner legendaris yang berasal dari masa penjajahan Belanda, yaitu Maison Bogerijen, yang kini dikenal sebagai Braga Permai, dan Sumber Hidangan. Maison Bogerijen adalah restoran yang menjadi favorit kalangan pejabat tinggi pada era kolonial, dikenal sebagai tempat yang mewah pada masanya, dengan menu khas Eropa dan Hindia Belanda. Sementara itu, Sumber Hidangan dulunya dikenal sebagai Het Snoephuis, yang berarti Rumah Manis, terkenal dengan beragam pilihan roti sejak tahun 1929.
ADVERTISEMENT