Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sinden di Era Kontemporer: Transformasi Identitas dan Fungsi dalam Pertunjukan
1 Desember 2024 17:38 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Jasson Herlangga Prasojo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sinden merupakan sebuah budaya yang berasal dari daerah Jawa, Indonesia. Istilah sinden merujuk pada seorang wanita yang menyanyikan lagu-lagu untuk menjadi pengiring sebuah pertunjukan orkestra gamelan. Oleh karena itu, Dalam konteks seni tradisional, seorang sinden memainkan peran yang sangat krusial, terutama dalam pagelaran wayang dan klenengan. Istilah "sinden" sendiri berasal dari kata "pasindhian," yang berarti "yang kaya akan lagu" atau "melantunkan lagu".
ADVERTISEMENT
Peran Sinden tidak hanya berfungsi sebagai seorang penyanyi, mereka juga berperan sebagai penjaga tradisi dan warisan seni budaya Indonesia. Suara mereka tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Melalui nyanyian mereka, sinden mampu membangkitkan emosi serta mengantarkan doa dalam berbagai ritual adat. Dalam pertunjukan wayang, sinden juga dapat berperan sebagai seorang penghibur dengan menampilkan tarian hingga berinteraksi dengan dalang dan para penonton.
Di masa lalu, sinden biasanya hanya tampil untuk menghibur kalangan bangsawan di kerajaan, dan sering kali menjadi satu-satunya wanita yang berada di atas panggung. Mereka dikenal juga dengan sebutan waranggana, yang berasal dari kata "wara" (perempuan) dan "anggana" (sendiri). Seiring berjalannya waktu, peran dan fungsi dari sinden mengalami perubahan dan perkembangan yang signifikan, mereka tidak hanya menyanyi solo tetapi juga dapat tampil dalam bentuk kelompok yang lebih besar, terutama dalam pertunjukan spektakuler.
ADVERTISEMENT
Awalnya, sinden ditempatkan duduk berada di belakang dalang dan pemain gender, tetapi kini sinden sering kali duduk berada di sebelah kanan dalang dan menghadap ke arah penonton. Selain itu, seiring dengan perubahan zaman, muncul pula keberadaan sinden pria yang juga memiliki suara merdu tetapi tetap mengenakan pakaian tradisional.
Perubahan Konsep Pertunjukan
Di zaman modern saat ini, peran sinden sebagai penyanyi tradisional dalam pertunjukan wayang dan gamelan, mengalami perubahan signifikan dalam penerapannya di era modern. Dulu, penampilan sinden cenderung tampil dalam format pertunjukan yang sangat formal, dengan posisi duduk di samping dalang dan menghadap ke arah layar. Kini, sinden sering kali tampil berdiri dan berinteraksi lebih aktif dengan penonton, menjadikan sinden bagian integral dari pertunjukan yang lebih dinamis dan interaktif.
ADVERTISEMENT
Contoh nyata perubahan ini dapat dilihat pada program televisi seperti "Sinden Ngetrend", di mana program tersebut dapat mengubah pandangan dari peran sinden menjadi lebih sentral. Pada program tersebut, di mana mereka tidak hanya menyanyi tetapi juga berakting dan berpartisipasi dalam cerita yang dibawakan. Hal ini menciptakan format baru yang menarik bagi generasi muda.
Popularitas dan Eksposur Media
Munculnya berbagai program acara televisi yang menampilkan sosok sinden telah meningkatkan popularitas mereka secara signifikan. Kini, sinden sering tampil dalam program hiburan, yang tidak hanya memperkenalkan seni tradisional kepada khalayak yang lebih luas, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para sinden untuk mendapatkan bayaran yang lebih tinggi. Selain itu, dengan adanya platform media sosial, sinden dapat menjangkau audiens yang lebih luas lagi, dan dapat mempromosikan bakat seni yang mereka miliki secara langsung. Hal ini menciptakan peluang baru untuk kolaborasi lintas genre dalam dunia seni.
ADVERTISEMENT
Perubahan Demografis dan Minat
Meskipun minat terhadap budaya seni tradisional seperti sinden atau menyinden mengalami penurunan di kalangan generasi muda, tetap terdapat dilakukannya sebuah upaya regenerasi melalui sanggar seni dan kompetisi seperti "Sinden Idol". Kompetisi ini, bertujuan menarik perhatian generasi muda untuk belajar menyinden. Saat ini, sinden modern sering kali menggabungkan elemen-elemen dari musik pop atau genre lain dalam penampilan mereka, hal ini menjadikan seni ini lebih relevan dan menarik bagi audiens masa kini.
Perubahan Estetika dan Penampilan
Penampilan sinden sebagai vokalis dalam tradisi karawitan Jawa, saat ini tidak lagi terikat dan terbatas pada busana tradisional seperti kebaya dan kain batik. Tetapi mereka juga mulai bereksperimen dengan gaya modern untuk menarik perhatian penonton. Tidak jarang, beberapa sinden kini berpakaian dengan warna dan model yang mencolok, terkadang pakain yang dikenakan sangat minim hingga cenderung terlihat menggoda. Oleh karena itu penampilan mereka kini lebih menarik dan bervariasi, sekaligus mencerminkan trend fashion kontemporer.
ADVERTISEMENT
Tantangan dan Peluang
Meskipun terdapat adanya peningkatan minat terhadap seni menyinden, tantangan tetap ada dalam hal pelestarian teknik menyinden yang terkenal sangat khas dan otentik. Banyak generasi muda lebih tertarik pada bentuk seni yang lebih mudah diakses seperti seni bernyanyi campursari. Namun, dengan adanya dukungan dari media dan institusi pendidikan, terdapat peluang besar bagi sinden untuk lebih berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar serta selera penonton saat ini.
Beberapa sinden terkenal, seperti Soimah, telah melakukan inovasi dengan memadukan elemen seni dangdut hingga campursari dalam beberapa penampilannya. Seorang sinden berusaha mempertahankan identitasnya sebagai sinden sambil menarik perhatian penonton melalui gaya penampilan yang lebih dinamis dan interaktif. Pendekatan ini telah terbukti efektif dalam meningkatkan popularitas mereka di kalangan generasi muda masa kini. Transformasi ini tidak hanya berdampak pada penampilan fisik sinden, tetapi juga mempengaruhi cara seni tradisional dipersepsikan. Di satu sisi, terdapat upaya untuk melestarikan bentuk seni tradisional yang asli, namun di sisi lain, terdapat dorongan untuk menyajikannya dalam format yang lebih modern agar dapat diterima oleh generasi saat ini. Banyak sinden kini menyadari bahwa untuk bertahan dalam industri hiburan, mereka perlu memenuhi harapan pasar, yang sering kali mengharuskan mereka mengorbankan beberapa aspek tradisional demi keuntungan ekonomi mereka.
ADVERTISEMENT
Perubahan penampilan sinden masa kini mencerminkan kompleksitas hubungan antara tradisi dan modernitas. Meskipun terdapat beberapa kritik terhadap pergeseran fungsi dan penerapan budaya sinden ini, banyak sinden berhasil menemukan cara untuk tetap relevan sambil menghormati akar seni budaya Jawa. Dengan demikian, fenomena ini bukan hanya berkaitan dengan estetika, tetapi juga tentang bagaimana seni dapat beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensinya.