Konten dari Pengguna

Cerita Pasien Terapi Ningsih Tinampi: Disantet karena Menolak Cinta

JatimNow
Berani Realitas
19 September 2019 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cerita Pasien Terapi Ningsih Tinampi: Disantet karena Menolak Cinta
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Kesurupan sejumlah pasien saat menunggu giliran pengobatan Ningsih Tinampi menjadi pemandangan setiap saat. Salah satu pasien yang kesurupan pada Kamis (19/9/2019), adalah Widia (28 tahun), asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Saat mengantre, Widia beberapa kali kesurupan makhluk halus sejenis siluman.
"Kalau habis kerasukan, ya sakit mas. Kata orang-orang, saya mencakar-cakar tubuh saya sendiri," jelas Widia kepada jatimnow.com di tempat pengobatan alternatif Ningsih Tinampi di Gang Lambau, Dusun Lebakrejo, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Kamis (19/9).
Widia mengaku datang ke rumah pengobatan Ningsih Tinampi lantaran dirinya terkena santet. Sebelum datang ke Ningsih Tinampi, beberapa dukun pun sudah ditemui oleh Widia untuk mengusir santet. Namun, cara itu bukan malah membuatnya sembuh.
Selain badannya tetap sakit-sakitan akibat berbagai makhluk halus yang dimasukkan oleh beberapa dukun ke tubuhnya, uang Widia pun habis untuk membayar pengobatannya ke beberapa dukun tersebut.
"Saya sudah tiga hari dirawat di sini akibat kiriman santet, dari orang yang cintanya saya tolak. Alhamdulillah saya dirawat gratis di sini. Namun akibat banyaknya jin di tubuh saya yang dalam proses pembersihan, membuat saya sering kali kesurupan saat menunggu Bu Ningsih mengobati pasien lain," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Saat kesurupan, Widia pun bertingkah tidak karuan, kadang berperilaku seperti kera, ular, macan, atau menari-nari dengan sendirinya.
Bahkan, siluman yang merasuki tubuh Widia mengatakan kepada Ningsih Tinampi bahwa akan ada seseorang dari negeri tetangga yang akan membunuh Ningsih dengan menyamar sebagai pasien. Widia juga menyebutkan ciri-ciri wanita yang dimaksud.
"Ningsih harus waspada," ucap Widia saat kerasukan.
Mendengar ucapan itu, Ningsih hanya menanggapinya dengan tertawa.
"Yopo gak waspada, wong bendino ditunggoki wong sakmene akehe (Bagaimana tidak waspada, setiap hari ditunggu banyak orang)," timpal Ningsih.
Selain Widia, ratusan hingga ribuan pasien silih berganti mendatangi pengobatan alternatif Ningsih Tinampi. Meskipun padat, para pasien tetap sabar menunggu giliran untuk diobati wanita 'sakti' tersebut.