news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Ini Penyebab Tewasnya Seorang Santri di Mamba'ul Ulum Mojokerto

JatimNow
Berani Realitas
22 Agustus 2019 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Polisi lakukan olah TKP di Ponpes Mamba'ul Ulum Mojokerto
zoom-in-whitePerbesar
Polisi lakukan olah TKP di Ponpes Mamba'ul Ulum Mojokerto
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Jasad Ari Rivaldo (16 tahun), santri yang diduga tewas akibat dianiaya seniornya di Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba'ul Ulum, sudah divisum dan diautopsi di RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
Santri asal Desa Sepanjang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, itu meninggal dunia lantaran tengkorak belakang bagian kanannya pecah setelah diduga dianiaya oleh WN (17), seniornya.
"Dari hasil autopsi, penyebab meninggalnya korban akibat luka di kepala, tengkorak belakang pecah," kata Kapolres Mojokerto, AKBP Setyo Koes Heriyatno, Kamis (22/8).
Namun, mantan Kapolres Pacitan itu enggan membeberkan penyebab pecahnya tengkorak belakang kepala bagian kanan korban. Ia mengaku pihaknya sudah memeriksa dan meminta keterangan empat saksi.
Petugas juga menyita barang bukti seperti selimut, kasur lantai, dan baju korban yang masih ada bercak darah yang disita dari kamar korban.
"Untuk sebabnya kenapa, masih kita cari. Saat ini masih prarekonstruksi," tandasnya.
Jenazah Ari Rivaldo sendiri telah dikebumikan di pemakaman keluarga Ponpes Mamba'ul Ulum, Desa Awang-awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
ADVERTISEMENT
Diduga penganiayaan santri junior yang dilakukan senior itu terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba'ul Ulum Desa Awang-awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Korban dinilai melanggar peraturan atau keluar kamar tanpa izin kepada seniornya. Pelaku mencari di sekitar pondok dan menemukan korban di luar pondok, lalu dibawa ke kamar dan terjadi penganiayaan.
Pelaku memukul korban dengan tangan kosong dan sempat membentur tembok. Korban mengeluarkan darah dan muntah darah.
Sedangkan Pengurus Ponpes Mamba'ul Ulum membantah tidak ada penganiayaan senior terhadap junior.
Pengasuh santri pria, Mahfudin Akbar, mengatakan pukul 23.30 WIB, pada Senin (19/8), dirinya mendapat laporan ada anak terjatuh dan ada di rumah sakit.
Istri Mahfudin Akbar, Anisatul Fadilah, mengatakan pengurus ponpes sudah melakukan pertolongan dengan membawa korban ke RS dr Prof Soekandar Mojosari lalu dirujuk ke RS Sakinah, Sooko.
ADVERTISEMENT
Saat sampai di RS Sakinah dan mau dibawa ke RS dr Soetomo Surabaya, korban sudah dinyatakan meninggal dunia, lanjut Anisatul.