Konten dari Pengguna

Kakek yang Dilaporkan Hilang di Gunung Penanggungan Ditemukan Tewas

JatimNow
Berani Realitas
26 Desember 2019 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Kakek yang Dilaporkan Hilang di Gunung Penanggungan Ditemukan Tewas

Kakek yang Dilaporkan Hilang di Gunung Penanggungan Ditemukan Tewas
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Setelah 33 hari dilaporkan menghilang di jalan setapak hutan Gunung Penanggungan, Sahar (74), warga Dusun Betro, Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan akhirnya ditemukan tewas dan tinggal kerangka.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Gempol Polres Pasuruan, Kompol Maryono mengatakan jika jenazah kakek Sahar ditemukan pada Rabu (25/12) di area tambang sirtu PT Asa.
"Kami mendapat informasi langsung melakukan pengecekan ke TKP, dan ternyata benar. Itu adalah jenazah korban," katanya, Kamis (26/12/2019).
Ia menyebut, jenazah korban ditemukan saat Suis (40), salah satu pekerja tambang akan mencari bambu di tebing tambang PT Asa.
Sesampai di lokasi, saksi kaget melihat sesosok seperti jenazah manusia yang tinggal kerangka dan dagingnya telah mengering.
Saksi kemudian menyampaikan penemuan tersebut ke rekan kerjanya dan melanjutkan pelaporan kepada kepala desa dan Polsek Gempol.
"Jenazah korban dalam kondisi kerangka dan sebagian daging serta kulit sudah mengering. Memakai celana abu-abu, tidak memakai baju, dan di temukan sebelah mayat tersebut ada kaos warna hitam kombinasi putih dan topi biru," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Anak korban, Alwi (28), yang ikut datang ke TKP membenarkan jika korban yang telah berbentuk tulang belulang memang orang tuanya yang dilaporkan hilang dengan bukti pakaian yang dikenakan korban.
Jenazah telah dibawa polisi ke kamar jenazah RS Brimob Watukosek untuk dimintakan autopsi guna perkembangan penyelidikan lebih lanjut.
Sahar diketahui meninggalkan rumah pada 22 November kemarin dan tidak kembali. Saat itu, korban berpamitan ingin pergi menengok anaknya yang berada di Desa Kesiman dengan berjalan kaki melewati jalan setapak di area hutan yang menghubungkan kedua desa.
Keluarga pun tidak khawatir, karena korban sering melewati jalan setapak sepanjang 1,5 kilometer tersebut. Ketika salah satu keluarganya mengecek di Desa Kesiman, ternyata selama ini korban tidak pernah datang ke rumah anaknya di Desa Kesiman.
ADVERTISEMENT