Konten dari Pengguna

Mengintip Konsep Arsitektur Lokal Banyuwangi di Tol Probowangi

JatimNow
Berani Realitas
24 Januari 2020 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Mengintip Konsep Arsitektur Lokal Banyuwangi di Tol Probowangi

Mengintip Konsep Arsitektur Lokal Banyuwangi di Tol Probowangi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Proses pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) memasuki sejumlah tahapan persiapan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi telah bertemu PT Jasa Marga untuk mengakomodasi konsep arsitektur khas budaya setempat.
ADVERTISEMENT
"Misalnya rest area untuk UMKM menggunakan arsitektur khas rumah Suku Osing Banyuwangi. Kemudian pintu keluarnya didesain dengan pendekatan budaya lokal kami. Itu akan menjadi ikonik, sebab pintu keluar tolnya punya view keren Selat Bali," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Jumat (24/1/2020).
"Ini akan keren, apalagi ke depan berpadu dengan revitalisasi Pelabuhan Ketapang yang akan digarap BUMN PT ASDP dengan pendekatan arsitektur yang ikonik melibatkan arsitek tersohor Gregorius Supie," sambungnya.
Bupati Anas yakin, pengembangan tol bakal membuat ekonomi Banyuwangi semakin menggeliat.
"Kita akan makin satukan paket pemasaran Bali dan Banyuwangi, karena lewat tol ini lebih mudah dan cepat ke Banyuwangi dan Bali. Ke Banyuwangi, bisa dapat Bali. Ke Bali, bisa dapat Banyuwangi," paparnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa pengembangan pun telah dilakukan Banyuwangi untuk menyambut beroperasinya jalan tol tersebut dalam beberapa tahun ke depan.
"Pariwisata berbasis rakyat terus berkembang. Atraksi kuliner di destinasi semakin pesat. Lalu ada Jatim Park yang dalam proses pembangunan. Lalu ada destinasi alam yang penuh pesona. Semuanya siap menyambut lonjakan kunjungan seiring beroperasinya tol ke depan," jelas Bupati Anas.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga Probowangi Hari Pratama sepakat dengan sejumlah gagasan Pemkab Banyuwangi. Pihaknya mengapresiasi perlunya arsitektur lokal dalam pembangunan tol tersebut.
"Pada prinsipnya kami sangat mengapresiasi ide ini. Tantangannya hanya pada memadukan kekhasan arsirektur lokal dengan standar regulasi yang telah ditetapkan kementerian," ujar Hari.
Lanjut Hari, desain rest area nantinya bakal dibuat senyaman mungkin selayaknya destinasi wisata. Dengan memanfaatkan tebing, rest area akan dibuat terasiring.
ADVERTISEMENT
"Sehingga pemandangan Selat Bali benar-benar bisa dinikmati sembari beristirahat di rest area," bebernya.
Ia optimistis ruas tol tersebut bakal semakin mendorong pengembangan ekonomi di kawasan timur Pulau Jawa.
"Dengan kemajuan Banyuwangi yang pesat, tol ini punya prospek yang bagus, semakin memudahkan aksesibilitas orang menuju Banyuwangi," tambahnya Hari.
Progess terbaru pembangunan jalan tol menuju Banyuwangi ini telah masuk proses konsultasi publik untuk kemudian dilakukan pembebasan lahan. Jalur tol menuju Banyuwangi menggunakan tanah milik Perhutani sebesar 42 persen. Adapun yang lainnya adalah tanah masyarakat, tanah negara dan lahan PT Kereta Api.
"Setelah pembebasan lahan selesai pada tahun ini, langsung kami kebut pengerjaannya," tegas Hari.