Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Tiket KA untuk Libur Natal dan Tahun Baru di Stasiun Tulungagung Habis
14 Desember 2018 12:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Stasiun Tulungagung, Budi Indria menuturkan, tiket kereta api jarak jauh rata-rata sudah habis terjual. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah bisa membeli tiket sejak 90 hari sebelum perjalanan.
"Masyarakat sudah merencanakan perjalanannya jauh hari sehingga tiket saat ini sudah habis," ujarnya, Jumat (14/12/2018).
Baca Juga:
Budi menuturkan, dengan terjualnya tiket KA reguler tersebut, maka PT KAI Daop VII Madiun telah melakukan penambahan jadwal perjalanan KA saat perayaan libur Natal dan tahun baru sebanyak 10 jadwal perjalanan KA tambahan.
"Dari 10 jadwal perjalanan kereta api, yang melewati Tulungagung hanya ada tiga rangkaian kereta api tambahan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Adapun kereta api tambahan meliputi KA Gajayana 7008 tambahan dengan tujuan Gambir – Malang melewati Tulungagung, KA Brantas 7023 tambahan dengan tujuan Pasarsenen – Blitar melewati Tulungagung dan yang ketiga KA Matarmaja 7034 tambahan dengan tujuan Pasarsenen – Malang melewati Tulungagung.
Budi menambahkan, Harga tiket kereta reguler dengan tiket kereta tambahan berbeda. Sebab, kereta api reguler merupakan kereta api kelas ekonomi yang pada pengoperasiannya banyak memanfaatkan public service obligation (PSO) atau kebijakan pemerintah dalam hal subsidi moda transportasi bagi masyarakat.
Untuk kereta api reguler Brantas, harga tiket berkisar Rp 84 ribu, namun untuk Brantas tambahan Rp 330 ribu. Kemudian KA reguler Matarmaja harga tiket Rp 109 ribu sedangkan KA Matarmaja tambahan Rp 230 ribu. Sedangkan untuk KA Gajayana tambahan Rp 700 ribu.
ADVERTISEMENT
"Kalau kereta api reguler mendapatkan subsidi, namun untuk kereta tambahan tidak mendapatkan subsidi," jelasnya.
Sementara itu kedatangan penumpang dari sejumlah kota besar di stasiun ini terpantau mulai mengalami peningkatan. Pihak pengelola stasiun sendiri berencana akan membuka posko, dan menambah jumlah kursi yang ada agar penumpang merasa nyaman.
"Posko libur Natal dan tahun baru akan kami dirikan," pungkas Budi.