Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Akal Licik Pelaku Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran Brawijaya
18 April 2022 18:05 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Surabaya - Pelaku pembunuhan terhadap Mahasiswa Kedokteran Universitas Brawijaya, Bagus Prasetya Lazuardi (25) memakai sejumlah cara licik untuk memuluskan aksi kejinya tersebut.
ADVERTISEMENT
Pelaku pembunuhan itu bernama Ziath Ibrahim (38), warga Jalan Kiai Tamin Gang 1 Nomor 6 Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Dia merupakan ayah tiri pacar korban.
"Korban awalnya diajak ketemu di Malang. Setelah itu korban dibekap kepalanya ditutup dengan plastik. Kemudian menekan dada dengan lutut di jok mobil. Awalnya lebih dulu diancam," terang Kasubdit Jatanras Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardono kepada jatimnow.com, Senin (18/4/2022).
Lintar menjelaskan, sebelum nyawa korban dihabisi itu sempat diajak bertemu dan mencari tempat untuk nongkrong. Setelah nongkrong selesai, korban diajak pelaku keliling dengan mobil korban. Namun saat itu yang nyetir adalah pelaku.
Ketika di dalam mobil, korban tidak menaruh curiga sama sekali, karena pelaku hanya mengajak ngobrol-ngobrol biasa dan membahas pekerjaan. Namun, sampai di jalan yang cukup sepi, korban mulai diancam oleh pelaku, tidak boleh lagi mengganggu anak tirinya.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya pelaku gelap mata dan langsung menghabisi nyawa korban dengan cara tersebut.
"Eksekusinya di Malang, di pinggir jalan sendirian. Semua itu sudah direncanakan oleh pelaku," jelas Alumni Akpol Tahun 2003 itu.
Setelah korban tewas, jenazahnya dibawa pelaku keliling. Hingga akhirnya pelaku sampai di daerah Purwodadi, Pasuruan.
Barang-barang berharga korban dirampas, termasuk mobil Toyota Innova. Kemudian mayat korban dibuang ke semak-semak, tanpa identitas apapun.
Lintar menambahkan, selain dipicu rasa cemburu, pembunuhan itu juga dilakukan pelaku, karena ingin menguasai harta korban.