Konten dari Pengguna

Angin Puting Beliung Menyapu 4 Desa di Tulungagung, 30 Rumah Rusak

JatimNow
Berani Realitas
22 Februari 2019 20:26 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu tempat yang rusak akibat angin puting beliung di Tulungagung
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu tempat yang rusak akibat angin puting beliung di Tulungagung
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Puluhan rumah di Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, rusak akibat disapu angin puting beliung pada Jumat (22/2). Selain itu, sejumlah pohon di wilayah tersebut juga tumbang.
ADVERTISEMENT
Pohon-pohon yang tumbang menimpa rumah dan menutup beberapa akses jalan. Angin puting beliung juga merusak sejumlah tanaman padi milik petani. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tapi kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Agus, seorang warga setempat, mengatakan angin puting beliung terjadi selama hampir 15 menit bersamaan dengan hujan deras. Banyak atap rumah milik warga yang terbuat dari asbes dan genting mengalami kerusakan.
"Anginnya kurang lebih 15 menit. Banyak asbes dan genting yang terbang terbawa angin," ungkap Agus.
Petugas gabungan dari polisi, TNI, dan Satpol PP bergotong royong ikut membersihkan pohon yang menutup jalan dan menimpa rumah. Mereka menggunakan sejumlah alat untuk mereka memotong pohon itu, salah satunya gergaji mesin.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Camat Ngunut, Rahadi, mengatakan hasil pemetaan yang dilakukan petugas kecamatan menunjukkan ada empat desa yang terdampak angin puting beliung, antara lain Desa Ngunut, Gilang, Kalangan, dan Sumberejo Wetan.
Petugas gabungan masih melakukan pendataan jumlah rumah yang rusak akibat bencana ini. Diperkirakan sebanyak 30 rumah mengalami kerusakan. Rumah-rumah itu rata-rata mengalami kerusakan pada atapnya.
"Ini kita masih lakukan pendataan lagi, selanjutnya akan kami laporkan ke pemerintah kabupaten untuk penanganan lebih lanjut," pungkas Rahadi.