Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Balita yang Tewas Dianiaya di Surabaya Baru Dua Minggu Diasuh Ibunya
10 November 2021 20:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Surabaya - MTP (4), bocah laki-laki yang tewas akibat dianiaya AS (24), ibu kandungnya ternyata sejak lahir dirawat oleh neneknya. Baru dua minggu korban ikut ibunya itu.
ADVERTISEMENT
Ketua RT 06, RW IV, Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya, Rah Indah, mengatakan mulai bayi hingga berusia 4 tahun, korban dirawat neneknya. Korban kemudian diasuh tersangka sejak dua minggu lalu sebelum ditemukan tewas.
"Sebelumnya, anak ini diasuh neneknya. Tapi si ibunya ini memaksa dan mengaku akan mengasuhnya sendiri. Dan dua Minggu terakhir ini dia tinggal bersama di rumah kos di Jalan Sidokapasan," ungkap Indah, Rabu (10/11/2021).
Indah menceritakan, sebelum tewas dianiaya oleh ibu kandungnya, bocah ini juga sering terlihat murung dan enggan untuk berkomunikasi. Saat diajak berkomunikasi, sang bocah hanya mengangguk dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Sebenarnya bisa ngomong, tapi waktu saya tanya tanya mengangguk sama geleng geleng saja. Informasi yang saya terima bocah ini sering dipukuli sama ibunya. Sampai-sampai ayahnya meminta bantuan saya untuk mengasuh anak ini alasannya dari pada di rumah nangis terus," bebernya.
ADVERTISEMENT
"Dia juga meminta maaf kepada kakaknya itu, karena dia tidak sanggup dititipin karena punya anak kecil," tambah Indah yang juga sebagai bibi korban.
Saat ditanya kepribadian kakak iparnya itu, Indah mengaku jika tidak seberapa akrab. Namun menurut curhatan dari kakak kandungnya sering diolok - olok.
"Pelaku ga pernah ngomong sama orang dan sama suaminya juga kasar. Kalau menurut saya ya rada enggak bener," tegasnya.
AS mengaku menganiaya anak kandungnya karena emosi dan rasa kesal yang tidak terkontrol. Dalam pemeriksaan AS juga mengaku bila korban sering buang air besar di celana dan sering mengganggu adiknya yang masih berumur 1 tahun.