Konten Media Partner

Bukan Bocil Lato-Lato, Anak-anak Jombang Ini Asyik Main Gasing hingga Kelereng

31 Desember 2022 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bukan Bocil Lato-Lato, Anak-anak Jombang Ini Asyik Main Gasing hingga Kelereng
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Di tengah kemajuan teknologi, membuat anak-anak memilih bermain gadget untuk mengisi musim liburan sekolah. Namun di daerah pinggiran Kabupaten Jombang, tepatnya di Desa Munungkerep, masih dijumpai anak-anak yang memainkan permainan tradisional untuk mengisi musim liburan sekolah.
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 35 anak-anak desa setempat berkumpul di lahan yang cukup luas. Mereka berbagi kelompok sesuai jenis permainan yang diinginkan.
Terdapat empat jenis permainan tradisional yang dimainkan, mulai dari main kelereng, gansing (gasing) yang terbuat dari kayu, lompat tali, hingga angkle atau engkle.
Ridho (10) salah satu bocah yang memainkan gansing berbahan kayu itu mengaku sengaja mengisi liburan dengan melupakan gadget. Karena ia lebih senang bermain langsung dengan temannya dalam permainan tersebut.
"Lebih senang main gansing bareng teman-teman dari pada main HP seperti game online. Saya sama teman-teman sudah biasa tiap hari ngumpul dan main bareng di sini," ungkapnya, Sabtu (31/12/2022).
Ia menyebut gansing itu dibuatnya dari kayu pete yang dipotong sesuai ukuran. Sementara bentuknya, dibuat melonjong. Selain itu ia juga membuat tali tampar kecil untuk membuat gansing berputar.
ADVERTISEMENT
"Kalau cara mainnya gampang, gansing atau kekeannya itu dililit pakai tali. Kemudian nunggu aba-aba, setelah itu di lemparkan hingga gansing berputar. Kedua kalinya, saling adu lemparan. Bagi gansing yang paling lama berputar, ya itu pemenangnya," katanya.
Terlihat tidak hanya anak laki-laki saja yang seru memainkan permainan tradisional. Namun anak perempuan juga memainkan permainan tradisional yakni bermain angkle.
Adelia (11) mengatakan jika, permainan angkle itu cukup sederhana. Hanya digambarkan kotak-kotak sesuai aturan permainan, dengan batu bata. Setiap pemain, disediakan satu pecahan genteng.
"Ya setelah itu loncat-loncat ke depan sampai balik lagi, dengan memakai satu kaki. Terus mengambil genteng itu tadi dengan tangan satu, setelah sampai di tempat awal kemudian melemparkan pecahan genteng itu ke belakang. Kalau keluar garis gagal, kalau masuk ya lanjut," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pelajar kelas 6 SD ini mengaku senang, mengisi liburan dengan permainan tradisional. Ia menyebutkan, permainan tersebut seringkali dilakukan kala liburan sekolah datang.
"Mencoba untuk tidak terlalu main HP terus seperti yang lain, jadi main kayak ginian lebih mengasyikkan. Tiap abis salat ashar, ngumpul dah di sini anak-anak gitu. Ya main bareng, asyik dan menyenangkan," pungkasnya.