Konten Media Partner

Dinas Pendidikan Surabaya Sebut Logo Mirip PDIP di SBO TV karena Human Error

9 September 2020 13:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dinas Pendidikan Surabaya Sebut Logo Mirip PDIP di SBO TV karena Human Error
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya belum ada rencana memberikan sanksi terhadap guru yang disebut mengalami human error sehingga muncul logo mirip PDIP saat pelajaran online tayang di SBO TV.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan Bu Vita ini sebenarnya bukan saatnya ngajar. Tapi sebagai guru pengganti. Harusnya Bu Wahyu yang ngajar, kemudian digantikan Bu Vita karena sakit," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo dalam jumpa pers di Pemkot Surabaya, Rabu (9/9/2020).
"Jadi, terjadinya kesalahan itu kemudian diketahui oleh pemirsa. Kenapa kemarin bisa terjadi seperti itu. Menurut catatan dari hasil kemudian kami verifikasi data, selama mengajar di SD itu dengan predikat baik. Sikapnya baik, sopan santunnya baik, perilakunya baik. IP-nya 3,75. Sehingga kemudian dari kelompok MGMP, Bu Vita ini direkom untuk menjadi guru pengajar di SBO TV," tambahnya.
Supomo menambahkan, Avita Nurul Aini, guru yang mengajar materi program pembelajaran GURUku (sekolah online) untuk kelas 1 SD yang disiarkan di SBO TV, itu sudah mengajar empat kali. Dan menurutnya, sudah bagus.
ADVERTISEMENT
"Yang ketiga kali bagus, dilihat di YouTube masih ada. Saya ndak tahu, ya namanya manusia selalu ada perubahan. Sehingga terus kemudian dia ngajar yang keempat dia kurang konsentrasi. Mungkin ada masalah apa, belum nikah juga. Atau mungkin bertengkar sama pacarnya, saya ndak tahu. Sehingga kemudian terjadi kesalahan itu," jelasnya.
Apakah ada sanksi untuk guru? Supomo menyebut jika nantinya akan dilakukan pengkajian.
"Tentunya akan dilakukan pengkajian. Kita tidak boleh gegabah, karena dia guru baik, dia guru prestasi, dia guru potensial. Guru yang dibutuhkan di Kota Surabaya," paparnya.
"Terutama terhadap apa-apa yang selama ini yang ia sudah lakukan, kami akan tracing lagi, record-nya ketika dia ngajar. Sehingga kemudian nanti keputusan kami adalah keputusan obyektif yang tentunya nanti akan membangun Kota Surabaya lebih baik," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Di televisi sendiri apakah tidak ada filter sebelum ditayangkan secara langsung? Supomo mengatakan jika selalu melakukan evaluasi.
"Kan setiap hari Sabtu selalu kita lakukan evaluasi, materi kita bahas di situ. Dan ini bukan membuat, materi ini bukan membuat, seandainya dia mengajar di sekolah dan murid tinggal membawa buku itu, maka kemudian tidak terjadi itu," tambahnya.
"Karena ini di televisi, kemudian bukunya ini tidak akan bisa tampil. Kemudian dilakukanlah proses menyiapkan materi, yang kemudian harus dibuat seperti itu. Tadi sudah disampaikan dia salah mencet. Karena kurang konsentrasi," jelasnya.
Â