Kebijakan Baru Seleksi Masuk PTN, Ini Respons Rektor Unair dan Unesa

Konten Media Partner
10 September 2022 7:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebijakan Baru Seleksi Masuk PTN, Ini Respons Rektor Unair dan Unesa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Surabaya - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Merdeka Belajar episode ke-22 tentang transformasi seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Rabu (7/9/2022). Dalam kebijakan tersebut, ada tiga transformasi seleksi masuk PTN. Yaitu, seleksi nasional berdasarkan prestasi, seleksi nasional berdasarkan tes, dan seleksi mandiri oleh PTN.
ADVERTISEMENT
Ke depan, pemerintah akan menghapus tes mata pelajaran atau tes kemampuan akademik (TKA). Langkah ini dilakukan karena materi TKA dalam SBMPTN dirasa sangat membebani peserta didik maupun guru. Perubahan seleksi masuk PTN tersebut mendapat respons dari berbagai kampus. Di antaranya dari Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak menuturkan bahwa hal tersebut perlu diperinci dan ditinjau ulang. Terutama mengenai lintas jurusan. Menurutnya, peminatan sejak SLTA tetap perlu dipertimbangkan agar peserta didik dapat mengikuti perkuliahan dengan baik.
“Meskipun sesungguhnya tesnya adalah tes skolastik semata, tetapi di semua hal termasuk kemungkinan akan ada persyaratan tertentu di prodi-prodi tertentu itu,” ujar Prof Nasih melalui siaran tertulisnya, Jumat (9/9/2022) malam.
ADVERTISEMENT
Baginya, linearitas antara SLTA dan perguruan tinggi tetap harus dipertimbangkan. Pasalnya pada jenjang universitas, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki dasar yang cukup mumpuni untuk mengikuti mata kuliah yang diajarkan.
“Walaupun ini tidak bisa menjadi syarat program studi, maka kami bisa meminta portofolio untuk program studi-program studi yang ada di Unair. Sehingga pendaftar nantinya, setidaknya harus menyerahkan rapot mata pelajaran yang relevan dengan program studi yang ada,” jelas Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair itu.
Hal tersebut, jelas Prof Nasih, sebagai penghargaan bagi para siswa yang telah menempuh pelajaran selama tiga tahun di SLTA. Artinya apa yang didapatkan sebelumnya tidak akan berakhir sia-sia. Menurutnya, ketika merdeka belajar justru diartikan sebagai kebebasan yang terlalu liberal, maka hal tersebut merupakan pemborosan.
ADVERTISEMENT
“Kami selalu memberikan warning bagi masyarakat, bahwa setiap program studi itu memerlukan bekal khusus agar bisa lancar dalam menempuh studinya dan juga kami tidak segan-segan untuk memberikan evaluasi pada satu tahun pertama,” tambahnya.
Prof Nasih pun menekankan bahwa pendaftaran jalur mandiri Unair akan dijamin transparansi dan kejujurannya. Ia pun menyampaikan membuka sayembara dan akan memberikan imbalan bagi mereka yang mampu melaporkan dengan disertai bukti apabila terdapat kasus suap-menyuap dalam pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru di kampusnya.
Sementara itu, Rektor Unesa Prof Nurhasan melalui Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd. mengatakan bahwa pihaknya yang memiliki semboyan ‘Satu Langkah di Depan’ itu menyambut baik kebijakan anyar tersebut. Dia mengaku siap mengikuti aturan baru sembari menyiapkan segala hal yang diperlukan dalam implementasinya di lapangan.
ADVERTISEMENT
“Kebijakan ini tentu lahir dari pertimbangan yang matang untuk mendorong pembelajaran secara menyeluruh, fokus pada penalaran, inklusif dan mengakomodasi keberagaman peserta didik, transparan dan integratif. UNESA mendukung dan akan diimplementasikan dengan baik,” ujar Prof Dr Bambang.
Sementara itu, Ketua Satuan Admisi Unesa Dr. Sukarmin, M.Pd. menyampaikan bahwa Unesa siap menyesuaikan aturan dengan kebijakan baru. Memang ada sejumlah perubahan dalam tiga seleksi tersebut.
Untuk seleksi nasional berdasarkan prestasi sekarang minimal 50 persen ditentukan dari rata-rata rapor seluruh mata pelajaran dan sisanya komponen penggali minat dan bakat. Kemudian untuk seleksi nasional berdasarkan tes, terdapat perubahan mendasar pada materi tes fokusnya pada tes skolastik.
“Terkait ini semua, secara intern, Satuan Admisi akan menentukan formulasi penentuan komponen penggali minat dan bakat dan akan koordinasi dengan panitia nasional,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Lalu untuk seleksi mandiri, Admisi Unesa akan mengembangkan sistem yang lebih transparan khususnya terkait daya tampung, metode seleksi dan besaran biaya pendidikan.
“Poin ini sudah dilakukan Admisi sebelum-sebelumnya lewat program sosialisasi di sekolah-sekolah maupun dijelaskan kepada sekolah yang berkunjung ke Unesa,” ujarnya.
Dia menambahkan, Unesa memiliki tujuh fakultas dan satu program vokasi. Yakni, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Ilmu Olahraga (FIO), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Fakultas Teknik, dan Program Vokasi.
“Fakultas-fakultas ini membawahi 70 lebih program studi dengan keilmuan yang beragam. Ada keolahragaan, seni, kependidikan, bahasa, sosial, hukum, teknik dan sebagainya. Kami yakin Unesa akan menjadi daya tarik tersendiri sesuai variasi bakat dan minat yang dimiliki calon mahasiswa,” tandasnya.
ADVERTISEMENT