Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penari asal Kediri Dibacok Berkali-kali sebelum Kepalanya Dipenggal
13 April 2019 14:47 WIB
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Budi Hartanto (28), penari asal Mojoroto, Kota Kediri, dibunuh dan dimutilasi oleh dua pelaku AS atau Aris Sugianto dan AP atau Ajis Prakoso menggunakan sebilah parang. Hal itu terungkap setelah kedua pelaku menjalani pemeriksaan awal di Polda Jatim.
ADVERTISEMENT
Ajis dan Aris dalam pemeriksaan awal itu mengaku memenggal atau memutilasi bagian kepala korban secara bergantian. Setelah kepala korban putus, bagian tubuhnya dimasukkan ke dalam koper dan dibuang ke bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Sedangkan bagian kepalanya, dibuang ke Sungai Desa Jabang, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Bagian kepala korban baru ditemukan setelah tim gabungan yang dipimpin Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela, membawa Ajis ke sungai tersebut untuk menemukan kepala korban.
Leonard menyebutkan saat membunuh dan memutilasi korban, kedua pelaku menggunakan sebilah parang.
"Parang itu dibawa dari warung pelaku AS," kata Leonard, Sabtu (13/4/2019).
Lantas bagaimana kedua pelaku membunuh korban sebelum memutilasi kepala korban?
"Ada beberapa luka bacok pada bagian bahu, tangan (diduga korban menangkis) kemudian pipi bagian kanan," terang Alumnus AKPOL tahun 2000 ini.
ADVERTISEMENT
Namun, Leonard masih menutup rapat kronologi lengkap proses terbunuhnya korban hingga dimutilasi.
"Lengkapnya akan diulas pada saat pers rilis," tambahnya.
Sementara, informasi yang didapat jatimnow.com, usai membacok bahu, tangan, dan pipi korban, kedua pelaku diduga secara bergantian langsung memenggal kepala korban hingga terputus.
Hingga pukul 12.30 WIB, kedua pelaku masih diperiksa intensif oleh penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.