Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Pria Jombang Jadi Korban Pembiusan, Polisi Tunggu Laporan
3 Desember 2022 12:40 WIB
Pria Jombang Jadi Korban Pembiusan, Polisi Tunggu Laporan
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Kabar warga Desa Pojok Kulon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang yang hampir menjadi korban begal, di area makam Dusun Jatisari, Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, pada Jumat (02/12/2022) malam, masih didalami Polisi.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Tembelang, AKP Dandung mengatakan jika peristiwa tersebut memang sempat viral di media sosial (medsos). Meski demikian ia belum menerima laporan resmi dari korban maupun pihak keluarga.
"Kita hanya tahu melalui medsos, sementara sejauh ini belum ada laporan ke polsek. Tapi sudah kami konfirmasi seusai kejadian itu," ungkapnya, Sabtu (3/12/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan jika saat ini langkah yang diambil polisi adalah mencari tahu keberadaan korban, yang diduga dibius.
"Sementara kita belum ketemu dengan korbannya, dan masih menelusuri, apakah info itu benar atau tidak. Maka itu, kami belum bisa memastikan apakah itu karena korban pembiusan atau faktor mungkin ia (korban) mabuk, belum jelas," paparnya.
Ia menegaskan jika saat ini polisi masih mencari fakta sekaligus pendalaman atas peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
Dandung menegaskan jika Polsek Tembelang baru sebatas mendapat informasi peristiwa tersebut. Terlebih saat ini informasi lain menyebutkan korban masih linglung. Itu sebabnya, Polsek Tembelang masih membutuhkan keterangan lebih detail.
"Kuncinya adalah korban, nah itu yang kita cari dulu. Masalahnya sampai sekarang pihak keluarga tidak ada inisiatif melaporkan. Bisa jadi, itu kondisi korban yang masihg linglung. Ini kalau informasi yang beredar kemarin, dan bukan laporan ke polsek, urainya.
Sebetulnya pihak kepolisian bisa mendapat keterangan dari pihak perangkat desa yang laporannya membatu korban.
"Nanti kita konfirmasi, yang kita butuhkan adalah keterangan dari korban. Karena kebenaran perangkat desa ini perlu diuji," pungkasnya.