Ritual Pujan Kasada Umat Hindu Tengger Bromo, Ini Maknanya

Konten Media Partner
6 Juni 2023 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Ritual Pujan Kasada Umat Hindu Tengger Bromo, Ini Maknanya

Ritual Pujan Kasada Umat Hindu Tengger Bromo, Ini Maknanya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Umat Hindu Tengger di wilayah kawasan Gunung Bromo melaksanakan ritual Pujan Kasada. Ritual ini merupakan rangkaian dari upacara perayaan Yadya Kasada 2023 atau 1945 Saka. 
ADVERTISEMENT
Pujan Kasada dilaksanakan usai larung sesaji ke kawah Gunung Bromo dengan melemparkan ongkek dari hasil pertanian pada Senin (5/6/2023) dini hari.
Ritual Pujan Kasada merupakan ritual pemujaan umat Hindu kepada Sang Hyang Widi sebagai penutupan rangkaian perayaan Yadya Kasada. Pelaksanaan ritual pujan kasada sendiri dipusatkan di rumah masing masing kepala desa.
"Pelaksanaan Pujan Kasada dilakukan setelah pelaksanaan larung sesaji ke kawah Gunung Bromo," kata Kepala Desa Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Ngantoro.
Ritual Pujaan Kasada dipimpin langsung oleh seorang dukun pandita dengan diikuti oleh warga dan sesepuh desa. Dalam pelaksanaan dukun pandita yang ditunjuk dengan membacakan sejumlah mantra serta dilengkapi sejumlah sesajen.
"Dengan tujuan agar warga desa diberikan keberkahan hidup , kesehatan dan dilancarkan rejeki," ujarnya.
Ngantoro juga mengatakan digelarnya ritual ini warga desa sangat antusias. Bahkan kegiatan ritual Pujan Kasada ini sudah menjadi adat dan tradisi warga suku Tengger sejak nenek moyang.
ADVERTISEMENT
"Kami secara rutin menggelar ritual Pujan Kasada setiap perayaan Yadya Kasada setiap tahunnya," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Parisade Hindu Dharma (PHDI) Kabupaten Probolinggo,Bambang Suprapto mengatakan semua rangkaian perayaan Yadya Kasada 2023 berjalan dengan lancar. Termasuk pelaksanaan Pujan Kasada sebagai ritual penutup Yadya Kasada di seluruh wilayah Tengger.
Dalam tahun ini perayaan Yadya Kasada, kata Bambang, berbeda dengan tahun 2022 kemarin, sebab tidak ada pengangkatan dukun pandita baru di wilayah Tengger.
"Karena saat ini jumlah dukun pandita di Tengger masih lengkap yakni berjumlah 57 orang yang tersebar di wilayah Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang," ungkapnya