Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Sketsa Wajah Pembunuh Terapis Pijat di Mojokerto Disebar
11 Februari 2021 13:03 WIB
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Satreskrim Polres Mojokerto Kota masih mencari identitas pelaku pembunuhan dan pembacokan terapis panti pijat Berkah di Desa Mlirip, Kecamatan Jetis.
ADVERTISEMENT
Meski belum berhasil mengungkap identitas pelaku, tapi Satreskrim Polres Mojokerto Kota sudah mengantongi ciri-ciri pelaku yang tega membunuh terapis dan melukai seorang juru masak panti pijat Berkah milik Nasikha itu.
Untuk mempermudah proses penyelidikan dan penyidikan, Polres Mojokerto Kota menyebar sketsa wajah terduga pelaku.
"Sketsa wajah kami buat bertujuan untuk mempermudah penyelidik dalam proses penyelidikan. Harapannya bisa menjadi alat bantu petugas dalam penyelidikan," ujar Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi, Kamis (11/2/2021).
Baca juga:Â Â
Deddy menambahkan, sketsa wajah pembunuh itu disebar di tempat umum seperti rumah makan, angkutan kota hingga terminal.
"Dari keterangan saksi mata dan rekaman kamera CCTV, wajah pelaku seperti ini. Wajahnya oval, kulitnya sawo matang, rambutnya ikal dan usianya sekitar 25 sampai 30 tahun serta perawakannya kurus," bebernya.
ADVERTISEMENT
Mantan Kapolres Sumenep ini menjelaskan, dari rekaman video CCTV yang disita, pelaku kabur mengendarai motor Honda Beat berwarna pink.
"Sketsa dari keterangan lima saksi. Ada juga CCTV milik warga, hanya fokus halaman rumah, tidak fokus ke jalan. Sehingga pelaku melintas hanya tampak dari samping demikian dengan identitas kendaraan," tambahnya.
Alumni Akpol 1999 itu memaparkan bila dari hasil autopsi, korban Santi meninggal lantaran dibacok oleh pelaku memakai sebilah parang.
"Autopsi yang dilakukan di RS Bhayangkara. Korban mengalami luka akibat benda tajam dengan panjang tujuh sentimeter, dalam luka 15 sentimeter dan tembus ke tenggorokan," ungkapnya.
"Apakah parang itu ada di TKP atau dibawa pelaku. Tidak ada hasil yang menunjukkan ada hubungan badan karena di tubuh korban tidak ditemukan adanya sperma daripada pelaku," pungkasnya.
ADVERTISEMENT