Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Survei LSN, Koalisi Gerindra-PKB Kuatkan Dukungan NU untuk Prabowo
15 Juli 2022 16:59 WIB
Survei LSN, Koalisi Gerindra-PKB Kuatkan Dukungan NU untuk Prabowo
ADVERTISEMENT
Surabaya - Mayoritas warga nahdliyin (NU) diklaim mulai berpaling mendukung Prabowo Subianto untuk maju di Pilpres 2024. Ini setelah terbentuknya koalisi Kebangkitan Indonesia Raya antara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
ADVERTISEMENT
Hal itu berdasarkan rilis survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN). Dari perbandingan survei pada Februari 2022, persentase dukungan NU ke Prabowo hanya di angka 25,3 persen. Namun setelah duet dengan PKB, dukungan kepada Ketum Gerindra melesat di angka 41,5 persen.
"Sebanyak 24,2 persen mengaku akan memilih Ganjar Pranowo dan hanya 13,8 persen yang menyatakan akan memilih Anies Baswedan. Sementara itu sisanya (11,2 persen) akan memilih tokoh-tokoh lain, dan 10,3 persen belum punya pilihan (undecided)," ucap Direktur Eksekutif LSN Dr. Gema Nusantara Bakry dalam keterangan resmi yang diterima jatimnow.com, Jumat (15/7/2022).
Hasil survei LSN mengindikasikan terbentuknya koalisi Gerindra dan PKB cukup berdampak pada elektabilitas Prabowo Subianto di kalangan Nahdliyin. Selain itu berdasarkan monitoring LSN, tingkat percakapan netizen tentang Prabowo di Jawa Timur (wilayah yang menjadi basis NU) juga semakin padat setelah terbentuknya koalisi Gerindra-PKB.
ADVERTISEMENT
"Saat ini secara mutlak Prabowo-Hatta (2014) maupun Prabowo-Sandi (2019) mampu menguasai Jawa Barat dan kantong-kantong suara Muhammadiyah dan umat non-Nahdliyin lainnya yang tersebar di berbagai provinsi. Namun karena Prabowo selalu gagal merebut hati warga Jawa Timur dan NU pada umumnya, maka secara nasional Prabowo kalah dari Jokowi," jelasnya.
Padahal dalam kontestasi sebelumnya, Jawa Timur dan khususnya warga Nahdliyin adalah faktor signifikan yang menyebabkan kekalahan Prabowo Subianto. Di sisi lain, dari Februari hingga Juni 2022 elektabilitas Prabowo masih tetap unggul di peringkat pertama.
"Pada survei LSN Februari 2022, elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 21,9 persen dan berada di posisi puncak. Bahkan bertambah pada Juni 2022 diangka 29,5 persen," tandasnya.
ADVERTISEMENT