Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Tangis Keluarga Saat Jenazah Fadly Kopilot yang Naik Sriwijaya Air SJ 182 Tiba
15 Januari 2021 16:23 WIB
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Duka menyelimuti keluarga Fadly Satrianto saat jenazah kopilot berusia 28 tahun itu tiba di rumah duka di Jalan Tanjung Pinang 72A, Surabaya, Jumat (15/1/2021).
ADVERTISEMENT
Isak tangis pun pecah. Orang tua, kedua kakak, teman-teman, dan rekan kerja Fadly tak kuasa menahan air mata. Mereka kehilangan sosok Fadly yang santun dan murah senyum.
Sejumlah pria berseragam putih terlihat langsung berbaris. Setelah itu, jenazah Fadly yang berada di peti kayu diangkat untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Selanjutnya, jenazah Fadly diantarkan ke Masjid Al Ikhlas tak jauh dari rumah duka untuk disalatkan sebelum dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Keputih, Surabaya.
"Kami ucapkan turut berbela sungkawa dan duka yang sangat dalam atas tragedi yang menimpa Fadly mewakili PT NAM Air," tutur Chief Pilot NAM Air, Kapten Ibran dan sejumlah rekan sejawatnya di maskapai NAM Air di depan Masjid Al Ikhlas, Jalan Tanjung Sadari, Surabaya.
ADVERTISEMENT
Sumarzen Marzuki, ayah Fadly, sebagai kepala keluarga menerima jenazah yang diantarkan oleh NAM Air itu.
Dengan tegar, ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada NAM Air dan rekan-rekan yang telah membantu seluruh proses pengambilan jenazah hingga bisa diantarkan ke rumah duka. Bahkan, jenazah diantarkan lebih cepat beberapa jam dari yang telah dijadwalkan.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pencarian hingga jenazah Ananda Fadly, putra saya, teridentifikasi," ujarnya.
Fadly Satrianto adalah bungsu dari tiga bersaudara. Putra dari pasangan Sumarzen Marzuki dan Ninik Andayani itu menjalani sekolah penerbangan setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya demi menggapai cita-cita masa kecilnya menjadi pilot.
Nam Air, yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya Air, adalah perusahaan penerbangan pertamanya yang dijalani selama tiga tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Fadly menumpang Sriwijaya Air SJ-182 dari Jakarta pada 9 Januari lalu untuk selanjutnya setibanya di Pontianak bertugas terbang bersama kru Nam Air lainnya.
Namun pesawat yang ditumpanginya itu mengalami kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh kerabat yang telah menyampaikan simpati atas musibah yang menimpa Ananda Fadly. Mohon segala kesalahannya dimaafkan dan semoga husnul khatimah," kata Sumarzen.