Konten Media Partner

Viral Video Seruan Perang, Pihak Shiddiqiyyah Minta Polisi Tak Proses Hukum

12 Juli 2022 11:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ketua umum DPP Orshid Joko Herwanto saat menyampaikan persrilis.(Foto: Elok Aprianto).
zoom-in-whitePerbesar
Ketua umum DPP Orshid Joko Herwanto saat menyampaikan persrilis.(Foto: Elok Aprianto).
ADVERTISEMENT
Jombang - Beredar video orasi pengurus organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) yang menyerukan untuk perang badar. Hal itupun mendapat respons dari polisi. Bahkan, polisi menjadwalkan pemanggilan kepada Edi Setiawan selaku orator dalam video tersebut pada Rabu (13/7/2022) besok.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum DPP Orshid Joko Herwanto meminta aparat kepolisian agar tidak memproses hukum sang orator. Pasalnya, orasi dilakukan hanya semata-mata untuk menyemangati simpatisan dan murid Mas Bechi usai dipulangkan dari Polres Jombang.
"Beberapa kawan di pesantren di sana melihat bahwa teman-teman (murid dan simpatisan Mas Bechi) dalam kondisi yang lemas, loyo, mengingat dua hari satu malam di polres. Sehingga para pengurus berinisiatif membangkitkan semangatnya, menguatkan mentalnya, mengibaratkan teman-teman para santri, para murid ibarat pulang dari perang badar," terang Joko di Hotel Yusro, Selasa (12/7/2022).
Joko mengakui sang orator dalam video tersebut terlihat bersemangat dalam menyampaikan orasinya. Setelah video viral, sang orator sudah melakukan klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak. Baik secara tertulis maupun lisan.
ADVERTISEMENT
"Di ujung orasinya ada pertanyaan apakah siap untuk berperang disambut jawaban siap oleh para murid dan santri. Bahwa yang dimaksud adalah setelah pulang dari perang badar dalam kondisi yang lemah, selanjutnya para santri dan murid diharapkan bersiap untuk perang yang lebih besar. Yakni, perang melawan hawa nafsu, itu yang dimaksud," tegasnya.
Lantaran video menjadi viral dan menjadi polemik, Joko meminta agar proses hukum yang akan dilakukan aparat kepolisian sebaiknya dihentikan.
"Kami berharap dengan klarifikasi ini semua pihak bisa memahami. Dengan klarifikasi ini bisa meredam semua polemik, semua konflik yang ada. Banyak hal yang tidak harus berujung dengan hukum. Kami berharap pihak kepolisian juga memahami hal ini," katanya.
Untuk itu, Joko memastikan di dalam Pesantren Shiddiqiyyah kondisinya aman, terkendali dan kondusif.
ADVERTISEMENT
"Kami dari jajaran pengurus juga sudah mengintruksikan secara berjenjang untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif dan jangan lagi terpancing dengan upaya-upaya yang provokatif," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, beredar video orasi pengurus organisasi Sidiqiyah (Orshid) di hadapan ratusan jemaah beredar melalui aplikasi WhatsApp. Dalam video berdurasi 2 menit 5 detik itu berisi orasi mengajak jemaah Shiddiqiyyah untuk siap berperang, layaknya perang badar.
Menanggapi hal tersebut, Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha mengaku sudah mengetahuinya. Bahkan dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil pria yang berorasi di dalam video viral itu.
"Itu sudah kami lakukan analisa, terkait video-video yang beredar itu," terang Giadi, Senin (11/7/2022).
Video itu beredar usai dipulangkannya simpatisan dan murid Mas Bechi yang diamankan di Polres Jombang. Lantaran berada di dalam Pondok Pesantren Sidiqiyah saat upaya jemput paksa Mas Bechi.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah lakukan koordinasi dengan ahli bahasa, dan kami jadwalkan pemanggilan pada hari Rabu atau Kamis di Polres Jombang, terhadap orator yang melaksanakan kegiatan di video tersebut. Inisialnya E," pungkasnya.