Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Viral Video Warga Bawa Keranda Jenazah Terjang Arus Sungai di Ponorogo
26 November 2022 18:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
jatimnow.com - Sebuah video yang berisi sejumlah orang membawa keranda jenazah menerjang arus sungai, viral di media sosial. Peristiwa disebut terjadi di Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.
ADVERTISEMENT
Video itu salah satunya diposting akun Instagram @infoponorogo. Postingan itu telah disukai sebanyak 3.192 kali dan mendapat 91 komentar.
"Lokasi: Munggungan, Kadipaten, Wakanda. Sugeng tindak Pak Slamet (selamat jalan Pak Slamet)," tulis akun itu seperti dilihat jatimnow.com, Sabtu (26/11/2022).
Dalam video itu terlihat beberapa warga sedang memanggul keranda jenazah. Mereka saling bahu membahu saat menyeberangi sungai yang penuh dengan air.
"Kejadiannya tadi pagi. Ya di sini ini (Kelurahan Kadipaten) ke Makam Gedong," ujar salah satu warga, Ahmad Darori.
Dia menjelaskan bahwa warga sudah berinisiatif membuat jembatan sesek. Namun dua kali dibangun, dua kali pula hanyut terbawa arus sungai yang meninggi akibat hujan deras.
Menurutnya, video yang beredar adalah hal lumrah. Karena jalur paling dekat menuju Makam Gedong adalah dengan menyeberang sungai. Tidak hanya pada saat ada orang meninggal dunia, tapi juga saat ingin berziarah.
ADVERTISEMENT
"Soalnya Makam Gedong itu tempat kakek, buyut dan mbah para warga di sana. Saya pun kalau meninggal maunya dimakamkan di sana," terang Darori.
Darori menjelaskan, sebenarnya ada jalur lain, tapi warga harus memutar hingga 3 kilometer melalui Desa Cekok, Kecamatan Babadan.
"Kalau menggotong segitu jauh, ya ndak sanggup. Jadi mau nggak mau, warga harus lewat sini kalau mau memakamkan jenazah," sambung dia.
Darori berharap ada perhatian khusus dari Pemkab Ponorogo untuk pembangunan jembatan. Sebab jembatan ini vital bagi warga.
"Namanya orang melayat atau takziah, pasti takut dan khawatir kalau lewat sungai. Kan ada yang bisa berenang dan nggak, takut kalau ada yang tenggelam atau hanyut kan bahaya," pungkas Darori.
ADVERTISEMENT