Konten Media Partner

Viral Warga Tangkap Lele di Kubangan Jalan Jombang

6 Februari 2022 21:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Viral Warga Tangkap Lele di Kubangan Jalan Jombang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jombang - Aktivitas warga menangkap ikan lele di kubangan jalan yang rusak di Dusun Tapen Lor, Desa Tapen, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Video diunggah oleh akun Hxxxxx Oxxxxx di Facebook. Postingan itu sudah dibanjiri 289 komentar, 43 kali dibagikan dan 742 suka sejak 12 jam diunggah.
"Memanfaatkan empang yang ada. Jln. Tapen Kabuh, tangkap lele,” keterangan pada video, seperti dilihat jatimnow.com, Minggu (6/2/2022).
Diduga aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes warga karena jalan tersebut tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah daerah.
Kepala Desa Tapen, Bahrul Ulum mengatakan, aksi itu bukanlah bentuk protes yang dilakukan warga. Meski demikian, ia membenarkan aksi mencari ikan lele di kubangan air yang ada di jalan.
"Lepas lele hari ini, memang masih ada lubang di sana," jelas Bahrul ketika dihubungi.
Ia menambahkan, di jalan tersebut sudah dilakukan pengurukan pada akhir 2021. Tetapi jalan kembali berlubang. Bahrul mengaku, tidak kurang dari 300 meter jalan kabupaten di desa yang ia pimpin masih rusak berat dan bergelombang.
ADVERTISEMENT
"Lubangnya pindah tempat. Sebenarnya bisa dilintasi, cuma karena musim hujan, air tidak bisa ke gorong-gorong sebelah, jadi ada genangan, kayak kolam begitu," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Jombang, Bayu Pancoroadi mengakui jalan Kabuh-Tapen memang mengalami kerusakan.
"Jadi itu ruas Kabuh-Tapen yang kita uruk dengan LPA itu," jelasnya.
Menurut Bayu, tidak adanya drainase jadi permasalahan kerusakan jalan di lokasi, sehingga air hujan tetap ada di jalan sehingga membuat urukan rusak.
"Rencananya besok paling tidak kita kuras dulu airnya, baru diuruk lagi pakai LPA, atau bisa juga ditutup lapen nanti," jelasnya.
Selanjutnya, terkait kerusakan jalan akan dikoordinasikan dengan BBP2JN di Kementerian PUPR karena butuh dana besar untuk perbaikan dan Pemkab Jombang merasa kesulitan jika menangani sendiri.
ADVERTISEMENT
"Kebutuhan di sana paling tidak Rp30 M untuk perbaikan, karena harus di-rigid, kalau cuma aspal tidak akan tahan lama soalnya. Rencananya Senin kita coba komunikasi BBP2JN, apakah surat kita sudah ditindaklanjuti apa belum," pungkasnya.