Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Menjadi Sapu dan Pemasarannya di Desa Jatipuro

Sampah menjadi masalah bagi tiap tiap negara, terutama negara Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai urutan keenam di dunia dalam hal permasalahan sampah. Jumlah sampah yang dihasilkan tiap tahunnya kurang lebih mencapai 9 juta ton. Tingginya jumlah sampah tiap tahunnya dikhawatirkan akan berdampak pada lingkungan hidup. Terdapat banyak jenis sampah, antara lain sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak bisa diuraikan, seperti botol, plastik, dan sisa logam. Penanganan sampah anorganik perlu diperhatikan lagi, mengingat bahwa botol, plastik, dan sisa logam tidak dapat terurai materinya. Maka harus dilakukan 3R untuk mengatasi sampah anorganik

Mahasiswa KKN TIM 1 2023/2024 Universitas Diponegoro desa Jatipuro merancang program multidisiplin yang diharapkan mampu untuk mengurangi permasalahan sampah yang ada di desa Jatipuro. Sasaran dari program ini adalah ibu-ibu PKK Desa Jatipuro dan bertempat di Balai desa Jatipuro. Program “Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Menjadi Sapu” ini dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Februari 2024.

Pada tahap persiapan Tim KKN desa Jatipuro memilah sampah botol plastik yang akan digunakan untuk membuat sapu. sebelum praktik membuat sapu, Tim KKN desa Jatipuro memberikan edukasi tentang 3R dan dampak sampah bagi lingkungan hidup. Dilanjutkan dengan penjelasan cara membuat sapu yang berbahan dasar botol plastik. Kemudian, Tim KKN desa Jatipuro juga memberikan pelatihan serta praktik secara langsung kepada Ibu-ibu PKK tentang pembuatan sapu dari botol plastik tersebut. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, diharapkan dapat mengurangi masalah sampah yang ada di desa Jatipuro dan dapat menjadi motivasi bagi para pembaca untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan dengan cara memanfaatkan limbah botol plastik menjadi produk yang lebih berguna.

Sapu hasil olahan limbah botol plastik

Foto bersama ibu-ibu PKK Desa Jatipuro

Perwakilan ibu PKK Desa Jatipuro dengan sapu hasil olahan limbah botol plastik