Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
BOLEHKAH SUSU KENTAL MANIS (SKM) DIBERIKAN PADA ANAK?
5 Februari 2018 15:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Aditya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu pertanyaan yang paling sering kami dapat di klinik konsultasi website IDAI adalah penggunaan susu kental manis pada anak. Pertimbangan orangtua memilih susu kental manis adalah harga yang relatif lebih murah, mudah disimpan dan tidak cepat basi dibandingkan dengan susu formula.
Sebelum menjawab pertanyaan diatas, perlu Ayah Bunda ketahui pada anak usia dibawah 1 tahun susu yang dianjurkan adalah Air Susu Ibu (ASI). Apabila ASI tidak dapat diberikan, pilihan susu yang dapat diberikan adalah ASI donor yang telah terjamin higienis dan keamanannya. Jika Ayah Bunda tidak mendapatkan ASI donor, maka pilihan selanjutnya adalah susu formula untuk bayi dan anak. Susu formula merupakan susu sapi yang telah dimodifikasi
ADVERTISEMENT
(Baca juga: INTOLERANSI LAKTOSA )
Selanjutnya bagaimana penggunaan susu kental manis pada anak usia diatas 1 tahun? Pada anak usia diatas 1 tahun, konsumsi jenis makanan si kecil sama seperti pada orang dewasa. Perlu Ayah Bunda ketahui pemberian susu pada anak usia diatas 1 tahun, baik ASI ataupun susu lainnya pada si kecil tidak utama, karena hanya boleh diberikan maksimal 30% dari total kebutuhan kalori, dan 70% sisanya seharusnya diberikan berupa makanan padat.
Ayah dan Bunda, perlu diketahui bahwa susu didalam konteks makanan anak usia Batita dan Balita adalah sebagai sumber kalsium dan sumber protein dengan asam amino esensial yang lengkap.
Bagaimana dengan penggunaan susu kental manis pada anak?
ADVERTISEMENT
Susu kental manis (SKM) adalah susu yang dibuat dengan melalui proses evaporasi atau penguapan dan umumnya memiliki kandungan protein yang rendah. Selain diuapkan, susu kental manis juga diberikan added sugar (gula tambahan). Hal ini menyebabkan susu kental manis memiliki kadar protein rendah dan kadar gula yang tinggi. Kadar gula tambahan pada makanan untuk anak yang direkomendasikan oleh WHO tahun 2015 adalah kurang dari 10% total kebutuhan kalori.
Susu kental manis sebaiknya tidak dikonsumsi oleh balita. Ayah Bunda harus pintar memilah dan harus terlebih dahulu melihat kandungan nutrisi setiap porsinya. Contohnya salah satu jenis susu kental manis yang dijual secara komersil menuliskan dalam satu takar porsi (4 sendok makan) memasok 130kkal, dengan komposisi gula tambahan 19 gram dan protein 1 gram. Jika dikonversikan dalam kalori, 19gram gula sama dengan 76kkal. Kandungan gula dalam 1 porsi susu kental manis tersebut lebih dari 50% total kalorinya, jauh melebihi nilai rekomendasi gula tambahan yang dikeluarkan oleh WHO.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan :
Susu kental manis tidak boleh diberikan pada bayi dan anak, karena memiliki kadar gula yang tinggi, dan kadar protein yang rendah. Pemberian susu yang direkomendasikan untuk bayi adalah ASI atau ASI donor yang telah terbukti aman atau susu formula bayi. Sedangkan jika berusia di atas 1 tahun, selain ASI dapat mengonsumsi susu sapi yang sudah dipasteurisasi atau UHT atau.susu formula pertumbuhan. Untuk pemberian susu selain ASI sendiri sebaiknya berkonsultasi kepada dokter spesialis anak . Semoga sehat selalu.
Penulis : Dr. Bagus Budi Santoso
Narasumber : Dr. Damayanti, Sp.A(K), Ph.D
Artikel ditulis berdasarkan wawancara dengan Dr. Damayanti, Sp.A(K), PhD pada tanggal 10 Oktober 2017 di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM pada tanggal 10 Oktober 2017.
ADVERTISEMENT
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Artikel ini terbit pertama kali di http://www.idai.or.id/ baca