Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Akankah Jalan Pantura Terus Memakan Korban
15 November 2024 15:18 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Jauharotun Makmunah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jalan Raya Pantai Utara (Pantura) atau Jalan Deandles yang melintas di wilayah Gresik mengalami kerusakan yang tak kunjung usai.Hal ini menimbulkan keresahan warga Gresik sebagai pengguna jalan.
Rasa cemas,gelisah,dan was-was setiap melintasi jalanan pantura membuat para pengendara merasa tidak aman.Pasalnya,sepanjang jalan raya dari Kecamatan Panceng hingga Kecamatan Manyar banyak yang rusak dan bergelombang.
ADVERTISEMENT
Meskipun setiap tahunnya diadakan perbaikan jalan,namun tidak lama akan rusak kembali.Jalan raya pantura ini merupakan nadi bagi roda perekonomian di wilayah Gresik,oleh karena itu tiap harinya terdapat ribuan kendaraan yang melintas terutama kendaraan yang digunakan untuk kebutuhan komersil.
Jika jalan dibiarkan terlalu lama rusak dan tidak segera diperbaiki tentunya akan menghambat aktivitas ekonomi dan mobilisasi masyarakat.
Kondisi jalan yang rusak dan bergelombang diakibatkan oleh kendaraan besar seperti truk tronton,truk molen dan dump truk yang kelebihan muatan.
Muatan kendaraan besar tersebut selain berisi barang-barang yang diperuntukkan untuk proses industri juga berisi material mineral bukan logam dan batuan (MBLB) yang diangkut dari tambang galian perbukitan kapur yang ada di area Kecamatan Panceng dan Ujung Pangkah kemudian dibawa ke kawasan proyek Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) yang ada di Kecamatan Manyar untuk diolah sebagai bahan industri.
ADVERTISEMENT
Kepadatan aktivitas industri
Menurut Badan Pusat Statistika Kabupaten Gresik pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gresik didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan. Pada tahun 2023, industri pengolahan menyumbang 50,39% dari struktur perekonomian Kabupaten Gresik.Kabupaten Gresik dikenal dengan kota industri yang didalamnya terdapat banyak industri besar seperti PT Semen Gresik,PT Petrokimia Gresik,PT Karunia Alam Segar(KAS),PT Smelting,PT Wilmar Nabati dan kawasan JIIPE yang merupakan tempat industri terbesar di Jawa Timur.
Hal ini tentunya membawa dampak positif dan negatif.Dampak positifnya terdapat banyak lapangan pekerjaan yang diperuntukkan warga sekitar.
Dampak negatif dari banyaknya industri yang ada di Kabupaten Gresik menimbulkan kepadatan aktivitas industri karena terlalu banyak mobilisasi kendaraan untuk kegiatan industri yang akhirnya berdampak pada kondisi infrastruktur jalan yang cepat rusak akibat proses industri,dengan kepadatan arus lalu lintas karena banyaknya pekerja yang datang dari dalam Gresik maupun dari luar,dan terjadi proses pengangkutan barang dengan jumlah besar.
ADVERTISEMENT
Kegiatan pengangkutan ini tentunya dilakukan hampir setiap hari mengikuti jam kerja yang sudah ditentukan oleh perusahaan industri,sehingga menyebabkan truk-truk besar yang melebihi muatan (overload) berlalu lalang di jalan pantura.
Selain itu,dikarenakan kelebihan muatan juga kondisi truk yang ada sering mengalami kerusakan di tengah jalan sehingga menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan.Tidak heran jika jalur pantura disebut jalan monster yang mengerikan karena kerap memakan banyak korban jiwa.
Korban jiwa berjatuhan akibat kecelakaan
Hampir setiap minggunya terjadi kecelakaan ringan maupun berat di sepanjang jalan pantura.Salah satunya,pada tanggal 9 Oktober 2024 jam 21.32 terjadi kecelakaan yang menimpa warga Desa Raci Tengah Kecamatan Sidayu,Gresik yang meninggal dunia akibat berusaha menghindari lubang jalan,akhirnya jatuh dan dilindas truk yang melintas di jalan raya Sidayu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya,tanggal 6 Oktober 2024 korban laki-laki paruh baya yang gagal menyalip dan jatuh di jalan bergelombang area jalan raya Panceng.Kejadian ini didokumentasikan oleh warga setempat dan di unggah di media sosial.
Di Grup Facebook yang bernama “ZOnautaRa” berisi keresahan dan protes warga sekitar mengenai kecelakaan yang hampir setiap hari terjadi akibat aktivitas truk galian c yang melintas di sepanjang jalan pantura.
Semua berita yang ada di sekitar Gresik Utara yang berkaitan dengan kemacetan,kerusakan jalan,aktivitas truck yang berlalu lalang dirangkum dalam grup tersebut.
Aksi corat-coret jalan sebagai bentuk protes warga
Warga Sidayu menggelar aksi corat-coret jalan dan penanaman pohon pisang di sepanjang jalan pantura area Sidayu.Hal ini merupakan bentuk protes warga akibat kerusakan jalan raya Sidayu yang tak kunjung diperbaiki.
ADVERTISEMENT
Aksi mencorat-coret jalan ini dilakukan warga pada saat malam hari sekitar pukul 22.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB di hari Senin(30/09/2024)dengan menyemprotkan cat ke badan jalan yang kondisinya rusak sepanjang 4KM.
Dimulai dari jalan raya Golokan hingga jalan raya Ngawen Sidayu. Warga menulis berbagai kata-kata mulai dari “bahaya” “awas” “jalan e bejat” “rusak bolo” dan berbagai kata lainnya untuk mengingatkan pengguna jalan agar berhati-hati saat melintas.Aksi ini dilakukan oleh komunitas grup Lensa Sidayu,Sidayu Syahdu dan warga setempat.Jalan yang rusak di Sidayu ini diakibatkan oleh kendaraan besar yang melintas dengan kondisi kelebihan muatan,akhirnya jalan bergelombang dan membahayakan pengguna jalan.
Saat ini sudah mulai dilakukan aktivitas pengaspalan di area Jalan Raya Pantura Sidayu arah Purwodadi.
ADVERTISEMENT
Arief, salah satu warga mengatakan aksi corat-coret dan penanaman pohon pisang di jalan ini merupakan bentuk protes warga akibat kerusakan jalan yang cukup parah.
"Selain bergelombang, juga sudah banyak yang berlubang," ujarnya
Pihak yang terkait dalam aksi tersebut berharap agar pemerintah segera turun untuk melakukan perbaikan jalan secara menyeluruh jangan hanya ditambal,selain itu truk yang kelebihan muatan juga harus ditindak secara tegas.
Solusi yang bisa dilakukan
Jalan Pantura merupakan wilayah jalan nasional,sehingga untuk melakukan perbaikan dan perawatan merupakan tanggung jawab Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN).
Pemkab Gresik dapat melakukan beberapa alternatif untuk mengatasi kerusakan jalan yang ada di wilayah pantura.Pertama,melakukan kegiatan pengawasan ketat melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik agar perusahaan-perusahaan galian c melakukan bongkar muat sesuai peraturan yang sudah dibuat.
ADVERTISEMENT
Kedua,menerjunkan personel khusus untuk beroperasi mengawasi truk-truk yang melintas diluar jam kerja.
Ketiga,mengkoordinir masyarakat untuk menggunakan transportasi umum yang ada sebagai upaya untuk mengurangi mobilitas kendaraan yang melintas agar tidak terjadi kepadatan kendaraan.
Keempat,segera melakukan koordinasi dengan BBPJN untuk melakukan perbaikan jalan menyeluruh terutama pada kondisi jalan yang sudah rusak parah.
Upaya tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran pihak-pihak terkait antara lain,pemerintah,para pengusaha-pengusaha dan masyarakat tentunya untuk membuat gerakan perbaikan dan perubahan.