Pengaruh Nigella Sativa Oil terhadap Terjadinya Ruam Popok pada Balita

Javan Rijal Rabbani
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
13 Desember 2022 13:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Javan Rijal Rabbani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan anak merupakan salah satu hal yang rentan pada balita hingga masa dewasa. Fase anak adalah fase ketika anak menyesuaikan diri dengan aktivitasnya sejak usia bermain. Di beberapa negara, masalah ruam popok sebenarnya merupakan masalah multifaset yang harus diselesaikan oleh orang tua dengan mengetahui penyebab ruam popok, mengetahui cara menggunakan popok dengan benar, dan cara mengatur suhu saat menggunakan popok.
ADVERTISEMENT
Prevalensi pada bayi berkisar antara 7% sampai 35%, dengan prevalensi tertinggi antara usia 9 dan 12 bulan. Dalam beberapa laporan, termasuk satu di Journal of Pediatrics Dermatology, seorang peneliti di Inggris menemukan bahwa 25% dari 12.000 anak pada usia empat minggu mengalami ruam popok. Akibatnya, bagian tubuh yang tertutup popok biasanya menimbulkan penyakit kulit. Biasanya daerah yang terkena adalah selangkangan dan bokong. Di Indonesia prevalensi penyakit kulit baik jamur maupun virus sangat tinggi yaitu 45%, juga tergantung dari lingkungan dan kondisi masing-masing individu.
Sumber: https://pixabay.com/id/images/search/nigella%20sativa%20oil/
Ruam popok adalah kondisi ketika bagian tubuh yang basah tertutup popok sehingga menimbulkan luka pada kulit. Iritasi ini biasanya terdapat pada lekukan atau bagian yang sulit dijangkau, seperti pinggang, selangkangan, kemaluan, dan bokong. Habbatussauda sangat dikenal di kalangan masyarakat Mediterania, Timur Tengah dan Indonesia. Secara tradisional, kandungan habbatussauda dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis tekanan darah tinggi, asma, diabetes, pusing, dan demam. Selain itu, kandungan jintan hitam memiliki efek anti radang, anti bakteri, anti nosiseptif dan hepatoprotektif. Banyak penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa banyak komponen Nigella sativa yang dapat digunakan untuk pengobatan, seperti kandungan nigellone dan thymoquinone yang dapat digunakan sebagai anti diabetes Jintan hitam telah terbukti secara medis dan empiris sebagai obat herbal selama lebih dari 2000 tahun. Kandungan habbatussauda ini dapat berperan sebagai anti inflamasi, analgesik, anti kanker, antihistamin, antibiotik serta imunomodulator.
ADVERTISEMENT
Ada salah satu kandungan yang juga salah satu bahan yang sering digunakan sebagai tumbuhan berkhasiat yaitu minyak nigella sativa. Habbatussauda dikenal dengan berbagai nama yaitu: ḥabbatus-saudā (dari bahasa Arab), jintan hitam, nigella, cinta dalam kabut dan habbatussauda. Tumbuhan ini berbentuk biji hitam yang sudah lama populer dan digunakan oleh masyarakat Pakistan, India, Timur Tengah dan Indonesia sebagai obat berbagai penyakit. Sebagian warga muslim percaya bahwa habbatussauda dapat menyembuhkan segala macam penyakit kecuali kematian, hal ini mengacu pada hadis Nabi Bukhari dan riwayat muslim. Oleh karena itu, mengobati penyakit dengan jintan hitam sangat populer di kalangan penduduk Mediterania. Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa ekstrak biji minyak Nigella sativa meningkatkan fungsi sel polimorfonuklear (PMN). Kemampuan minyak nigella sativa untuk menstimulasi macrophage activating factor (MAF) sitokin meningkatkan fungsi makrofag, yang berperan dalam sistem imun seluler. Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa ekstrak biji minyak Nigella sativa meningkatkan fungsi sel polimorfonuklear.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Nigella Sativa oil bisa digunakan Sebagai obat herbal dalam pencegahan ruam popok dan untuk Menambah pembelajaran sebagai pengetahuan tentang pengaruh Nigella sativa oil terhadap ruam popok
Referensi :
Rostika N. Pengaruh Pemberian Ekstrak Minyak Jintan Hitam (Nigella sativa) Terhadap Gambaran Histologi Organ Lambung dan Usus Halus Mencit (Mus musculus). Bogor: Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan; 2012.
Dorland. Kamus Kedokteran Dorland. 31st ed. Jakarta: EGC; 2010.