Pembangunan Konstruksi di Era Revolusi Industri 4.0

Jehan Zafira
Univ Katolik Parahyangan Bandung
Konten dari Pengguna
7 September 2021 18:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jehan Zafira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : https://unsplash.com/s/photos/construction
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : https://unsplash.com/s/photos/construction
ADVERTISEMENT
Dunia konstruksi tidak pernah lepas dari perkembangan teknologi global saat ini yang sedang memanas yaitu Revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 mengantarkan era baru pertumbuhan dan perubahan di seluruh dunia, dan Indonesia adalah salah satunya. Ketika metode tradisional atau metode lama ditinggalkan dan diubah menjadi metode yang lebih efektif yaitu metode baru, perkembangan dunia konstruksi menjadi lebih menarik. Di era Revolusi Industri 4.0, industri konstruksi Indonesia perlu menerapkan prinsip Building Information Modeling (BIM) atau teknologi berbasis Industri 4.0. Di era model virtual seperti sekarang ini, BIM menjadi metode baru yang cocok untuk pengembangan konstruksi.
ADVERTISEMENT
Era Revolusi Industri 4.0 telah memberikan dampak atau pengaruh pada bidang pengembangan konstruksi. Ada beberapa pengaruh di era revolusi yaitu kemampuan sumber daya manusia dan penerapan teknologi BIM. Ketersediaan sumber daya manusia sangat penting untuk menghadapi teknologi konstruksi terkini seperti teknologi BIM, yang selalu tidak dapat dipisahkan dari sumber daya manusia. Penerapan teknologi BIM sangat sesuai untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, karena BIM merupakan teknologi berbasis digital dan internet. Sementara itu, masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu Revolusi Industri 4.0.
Era digital telah membawa manfaat bagi industri konstruksi, seperti terciptanya model kerja yang cepat dan akurat. Sebagai contoh, ketika kita masih menggunakan cara yang lama, mungkin memakan waktu beberapa hari, tetapi sekarang kita memiliki bantuan perangkat lunak BIM yang dapat menghitung dengan sangat cepat. Data terintegrasi juga berdampak positif pada sistem aplikasi digital di industri konstruksi. dan Penggunaan teknologi BIM juga dapat menyederhanakan pekerjaan yang kompleks menjadi pekerjaan yang sederhana sehingga penyedia layanan dapat dengan mudah memahaminya. Sayangnya, tidak semua penyedia layanan dapat menerapkan metode BIM.
ADVERTISEMENT
Meski era digital atau era revolusi industri 4.0 telah membawa banyak perubahan pada dunia konstruksi, namun proses transisi menuju era digital tidaklah mudah. Ada beberapa tantangan yang akan menginterupsi era digital, salah satunya adalah jumlah ahli yang menguasai software BIM masih sangat sedikit. Peserta di sektor industri juga harus menggunakan metode yang inovatif, kreatif dan mudah dipahami. Hal ini untuk memudahkan kegiatan konstruksi. Oleh karena itu, di era digital ini, bangunan harus dipersiapkan agar tidak dihancurkan oleh departemen baru yang lebih inovatif dan kreatif.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dampak positif Revolusi Industri 4.0 pada sektor konstruksi adalah efektifitas dan efisiensi sumber daya dan biaya produksi. Revolusi Industri 4.0 memberikan peluang bagi industri yang berpartisipasi dalam industri konstruksi untuk terus berinovasi dalam inovasi produk serta alat dan metode. Industri 4.0 membutuhkan pekerja dengan literasi digital, literasi teknologi, dan keterampilan literasi manusia. Penggunaan teknologi menuntut pelaku industri konstruksi untuk terus memperbarui peralatan dan sistem yang ada, menjadikan peralatan dan sistem tersebut sebagai aset dan investasi teknologi yang dapat dikembangkan di masa depan. Penggunaan teknologi tidak hanya untuk menekan biaya konstruksi, tetapi juga memberikan manfaat lebih bagi pekerja dengan waktu penyelesaian pekerjaan yang lebih singkat.
ADVERTISEMENT