Menyusuri Jalur Perdagangan Sutra Naik Melaka River Cruise di Malaysia

Jejak Jelata
Travel Blogger - Mendapatkan hal baru saat traveling adalah hal yang seru dan saya akan membagikannya dalam sebuah trip story
Konten dari Pengguna
25 Oktober 2019 6:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Jelata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membahas Kota Melaka di Malaysia, sama halnya mencoba untuk menyusuri lorong waktu yang panjang. Di mana ada sejumlah cerita menarik di balik bangunan-bangunan yang keren meski usianya jauh dari usia kita.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Melaka punya sungai yang panjang dan bersih. Uniknya tempat ini jauh dari kata kumuh, karena di tepian sungai tersebut banyak sekali bangunan tua, sejumlah kedai kopi dan penginapan.
Suasana sungai Melaka
Rasanya, datang ke Melaka sangat disayangkan kalau tidak naik Melaka River Cruise. Saat datang ke Melaka dua tahun lalu, niat saya untuk naik kapal dan menyusuri sungai itu harus kandas. Pasalnya, saya tak cukup banyak membawa uang saku. Sementara itu, harga tiket untuk wisatawan asing sebesar 30 RM. Sekali merasakan Melaka River Cruise, bisa-bisa puasa dan tidur di musala.
Namun kali ini saya tidak akan melewatkannya lagi. Saya harus merasakan susur sungai dengan Melaka River Cruise. Girang rasanya bisa naik kapal menyusuri sungai Melaka.
Kamu bisa lihat aktivitas warga lokal di pinggir kali
Rasanya seolah lepas dari beban hidup yang cukup berat dan beban-beban kantor. Ada yang menarik saat saya naik Melaka River Cruise. Sepanjang trip pengunjung akan diperdengarkan dongeng sejarah Melaka.
ADVERTISEMENT
Kota Melaka ini dulunya pernah menjadi rebutan para penguasa. Pasalnya, Melaka merupakan wilayah yang sangat strategis. Kota ini memang cocok sebagai sebagai tempat perdagangan karena dekat sekali dengan selat Melaka yang merupakan jalur sutra.
Hingga kini peranan selat Melaka pun masih menjadi hal yang sangat penting dalam hal perdagangan antara bagian timur dan Barat. Melaka pun menjadi pusat kota dan bukti perasapan yang tersohor pada masanya.
Aktivitas perdagangan yang dilakukan pada zaman dahulu tidak terlepas oleh sungai sejak awal abad ke-15. Inilah sebabnya para penjajah dari Eropa tergiur untuk menguasainya.
Ini siasana ketika menyusuri sungainya (sayangnya gak ada foto saya di atas kapal)
Saat naik Melaka River Cruise, sama halnya kamu menyusuri jalur perdagangan sutra. Ditambah lagi saya mendengar rekaman dongeng perjalanan mengenai perdagangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Saya menaiki kapal motor berwarna biru dan menyusuri sungai Melaka. Saat sebelumnya saya hanya duduk di tepian sungai dan melihat sejumlah biawak yang berenang di sana. Melihat aktivitas turis yang tengah naik kapal menyusuri suyai Melaka sambil bergumam, “Seru kali ya kalau naik?”
Hanya saja 30 RM saat itu terasa berat untuk dikeluarkan. Ya sudah saya hanya keliling sambil memenuhi stok foto. Jalan kaki menyusuri sejumlah area wisata di kawasan bangunan tua yang kokoh bercat merah, merasakan ambience kota tersebut dan melihat hujan.
Kalau malam begini nih suasanya
Kali ini saya dan sejumlah teman perjalanan saya tampak happy bisa menyusuri sungai Melaka yang bersejarah ini.
Bahkan teman pejalan saya yang berasal dari Malaysia sendiri pun tetrlihat takjub dengan atraksi yang sangat menarik ini.
ADVERTISEMENT
“Melaka River Cruise ini menurut saya sebagai warga Malaysia sangat menarik, aku bisa melihat pemandangan Melaka river side dari sudut pandang yang berbeda,” ucap Meran kepada saya.
Keren kan? Ada lukisan dinding Hang Tuah, malah baru saat udah turun dari kapal
Saya rasa juga begitu, yang biasa kita melihat tepian sungai Melaka dari tepi sisi yang berbeda, ketika naik Melaka River Cruise semuanya terkesan berbeda karena kita ada di tengah sungai dan berjalan perlahan.
Sebagai saran saya, ketika kamu datang ke Melaka, susur sungai ini sayang banget untuk dilewati. Spend money 30 RM tapi dapat pengalaman menarik dan seru kenapa harus merasa rugi? Siapa tahu pengalaman kamu lebih seru daripada pengalaman saya?