Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Imlek, Penjualan Uang Dewa Meningkat
27 Januari 2017 9:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
Tulisan dari Jejaka EJa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Tak hanya pernak-pernik berupa Hio (Dupa) sebagai alat persembahyangan, yang banyak permintaan menjelang Imlek.
ADVERTISEMENT
Pun, begitu juga dengan Kimcua. Banyak konsumen mulai memesan sejak seminggu lalu.
Kimcua adalah kertas yang diartikan sebagai uang dewa. Kertas-kertas ini berwarna kuning dan bertuliskan huruf Cina.
Biasanya, Kimcua dilipat menjadi beragam bentuk. Mulai dari bentuk bunga teratai emas, nanas dan perahu naga.
Harganya cukup beragam. Mulai motif teratai seharga Rp. 4 ribu, hingga perahu Naga yang mencapai kisaran Rp. 1 Juta.
Kimcua atau uang Dewa ini dipercaya masyarakat Tionghoa adalah bekal materi selama masa hidup. Uang tersebut digunakan sebagai pelengkap persembahyangan dan dibakar nantinya.
Dipercaya, uang ini adalah persembahan rezeki untuk para Dewa. Oleh karena itu, harga penjualan Kimcua disesuaikan dengan kemampuan umat di sebuah Klenteng.
ADVERTISEMENT
Biasanya, penjualan Kimcua paling banter hanya mencapai 500 sampai 1000 lembar seharinya. Kini, permintaan bisa mencapai 2.500 lembar perhari.
Setidaknya penjualan Kimcua bisa menjadi penghasilan tersendiri bagi para pedagang. Toh, Uang Dewa ini akan menjadi persembahan. Sin Cia!!!. (*)