Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
10 Startup dengan Pendanaan Besar yang Tutup d Tahun 2017 (2)
5 September 2017 15:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sprig

Sprig mengumpulkan USD 56,7 juta dari 26 investor.
Sprig, startup yang membuat dan mengirimkan sendiri makanan olahannya, tutup pada Mei 2017.
ADVERTISEMENT
Sejak berdiri tahun 2013, Sprig telah meraih USD 56,7 juta untuk memasak dan mengirim produk makan siang dan makan malam sehat buatan sendiri.
Sprig telah bereksperimen dengan beberapa strategi menarik dalam beberapa bulan terakhir hidupnya.
Mereka telah menambah pemberian tip dan menawarkan kerja waktu penuh di saat mayoritas pesaingnya mengandalkan pekerja paruh waktu. Sprig merasa mereka dapat membuat perbedaan dalam hal retensi konsumen seperti disampaikan CEO Sprig Gagan Biyani di bulan Januari.
Jawbone

Jawbone mengumpulkan USD 590, 8 juta dari 19 investor, USD 400 juta dalam bentuk utang.
Setelah berjuang bertahun-tahun untuk mempertahankan relevansi di pasar gawai wearable, Jawbone mulai melakukan likuidasi aset pada Juli 2017.
Ini adalah akhir dari perjalanan panjang Jawbone yang mulai dirintis sejak akhir 90-an. Bisnis pengeras suara Jambox mereka yang sempat perkasa telah ditinggalkan pasar ketika Techcrunch melaporkan pivotnya perusahaan tersebut pada awal 2017, dan mereka sepertinya juga terdampak dari terus merosotnya industri wearable di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, Jawbone telah mengumpulkan USD 951 juta sepanjang perjalanannya.
Tidak semuanya lenyap, untungnya. Berkat suntikan modal dari investor baru yang menolak disebutkan namanya, beberapa usaha digalang untuk membuat bisnis baru bernama Jawbone Health Hub.
Hello

Hello mengumpulkan USD 40,51 juta dari 7 investor.
Hello, pembuat alat penjejak tidur Sense, tutup bulan Mei 2017 setelah mencari pembeli, berdasarkan informasi di blog perusahaan.
Mereka ditaksir bernilai antara USD 250 juta hingga 300 juta dalam sebuah ronde pendanaan tahun 2015, ketika meraih USD 40 juta yang dipimpin oleh Temasek.
Hello pertama kali meraih USD 2,4 juta di Kickstarter untuk produk pertamanya dan sejak itu telah mencoba membuat fitur baru seperti pengenalan suara pada akhir tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Produk terakhir mereka dihargai USD 149.
Hello memposisikan dirinya sebagai penjejak tidur yang tidak harus dikenakan di pergelangan tangan kita, dan cukup dipasang di ruangan yang sama dengan dibantu penjejak kecil yang muat di dalam bantal.
Pearl

Pearl mengumpulkan USD 50 juta dari 4 investor.
Pearl muncul ke permukaan pada tahun 2016 lewat kamera cadangan yang dipasang di dalam penutup plat mobil.
Mereka berhenti beroperasi setahun kemudian pada Juni 2017 meskipun sempat meraih pendanaan USD 50 juta dari 4 investor.
Pearl yang didirikan oleh sekelompok mantan pegawai Apple ini membuat kamera cadangan yang oleh beberapa kalangan disebut sebagai yang terbaik.
Harga yang ditawarkan USD 500, yang kelihatannya terlalu mahal bagi para pembeli di era ketika kamera cadangan nyaris menjadi standar pada mayoritas kendaraan.
ADVERTISEMENT
Juicero

Juicero mengumpulkan USD 118,5 juta dari 17 investor.
Juicero tutup setelah 16 bulan diluncurkan. Perusahaan ini berhasil meraih pendanaan lebih dari USD 118 juta dalam perjalanannya.
Namun mereka menderita cukup hebat setelah sebuah artikel di Bloomberg mengungkap bahwa paket pembuat jus dari Juicero tidak membutuhkan mesin seharga USD 400 dan dapat diperas hanya dengan tangan.
Terinspirasi dari popularitas pembuat kopi Keurig, beberapa investor mencari perkakas dapur yang dapat menarik minat cukup tinggi. Pembuatan jus adalah tren yang sedang tumbuh, dan ide yang dibawa Juicero adalah membuat jus lebih mudah di rumah.
Namun biaya pembelian mesinnya terlalu mahal dan orang-orang masih harus membayar biaya tambahan untuk paket isi ulang dan bukannya tinggal membeli buah segar dan mengolahnya jadi jus.
ADVERTISEMENT