Amerika Tuding Rusia Dalang Penyebaran Virus NotPetya

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
16 Februari 2018 9:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Donald Trump (Foto: REUTERS/Win McNamee)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: REUTERS/Win McNamee)
ADVERTISEMENT
Gedung Putih hari Kamis menuding Rusia bertanggungjawab atas serangan siber ‘NotPetya’ tahun lalu, bergabung dengan pemerintah Inggris yang menuduh Rusia menyebarkan virus yang melumpuhkan sebagian infrastruktur Ukraina dan merusak komputer di berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Serangan yang dilancarkan bulan Juni 2017 oleh militer Rusia tersebut, “disebarkan ke seluruh dunia dan menyebabkan kerusakan bernilai milyaran dolar di Eropa, Asia, dan Amerika,” kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders.
“Serangan tersebut adalah bagian dari usaha Kremlin untuk mengganggu stabilitas di Ukraina dan mendemonstrasikan dengan lebih jelas keterlibatan Rusia di konflik yang sedang berlangsung,” tandas Sanders.
“Serangan yang tak pandang bulu dan serampangan ini tentunya akan menerima konsekuensi dari dunia internasional,” tambah Sanders.
Pernyataan singkat namun tajam tersebut adalah kesempatan pertama pemerintah Amerika menuding Rusia atas serangan siber yang sering disebut sebagai salah satu yang terparah sepanjang sejarah. Banyak pengamat keamanan dari swasta yang telah mengarahkan telunjuknya ke Rusia atas serangan ini.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini muncul beberapa hari setelah petinggi-petinggi badan intelijen Amerika kembali memperingatkan bahwa Rusia dan musuh potensial lainnya, besar kemungkinan memanfaatkan ranah siber untuk mengganggu pemilihan tengah musim di Amerika bulan November nanti.
Para pengamat menambahkan bahwa respon dari pemerintah Amerika perlu ditindaklanjuti dalam bentuk aksi nyata, khususnya karena Donald Trump telah berusaha meningkatkan hubungan dengan Vladimir Putin, serta beberapa kali menepis keberadaan ancaman siber yang dimiliki Rusia.
Sebelumnya Rusia menyangkal berada di balik serangan tersebut dan balik menuduh bahwa kejadian ini adalah upaya kampanye ‘Russofobia’ yang diperbuat oleh beberapa negara Barat.
Gedung Putih sebelumnya berniat mengeluarkan keterangan terkait ‘NotPetya’ pada waktu bersamaan dengan London, namun ditunda karena terjadinya penembakan di Florida, menurut keterangan tiga narasumber Reuters.
ADVERTISEMENT