Baidu Buat Gawai Penerjemah yang Bisa Jadi Wi-Fi Hotspot

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
26 September 2017 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Baidu Buat Gawai Penerjemah yang Bisa Jadi Wi-Fi Hotspot
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Baidu (Foto : SD Asia)
Baidu ingin membuat perjalanan para turis ke China, Jepang dan berbagai negara berbahasa Inggris jadi lebih mudah yang dilaporkan Verge.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Nikkei, perusahaan internet China ini sedang mengembangkan gawai yang dapat mendengar ucapan seseorang dalam bahasa tertentu untuk kemudian menerjemahkannya dalam bahasa lain.
Meskipun hal tersebut telah dapat diperbuat oleh beberapa aplikasi ponsel, gawai penerjemahan Baidu yang belum diberi nama tersebut, memiliki keunggulannya tersendiri.
Salah satunya dia tidak akan menyedot baterai ponsel anda, dan yang lebih penting gawai ini akan siap untuk digunakan kapan pun, tidak seperti aplikasi ponsel yang perlu dibuka dan diatur terlebih dulu sebelum digunakan.
Baidu juga sepertinya akan menambahkan koneksi internet ke dalam gawai tersebut, yang dilaporkan akan dapat berfungsi juga sebagai hot spot Wi-Fi.
Nikkei mengatakan Baidu berencana untuk meluncurkan gawai ini di China, yang dapat dibeli atau pun disewa.
ADVERTISEMENT
Pilihan untuk menyewa cukup masuk akal sebab gawai tersebut bisa jadi hanya diperlukan selama satu atau dua pekan dalam setahun. Tidak disebutkan bagaimana gawai ini akan mulai dipasarkan, dan gambar yang beredar sekarang masih berupa model contoh, sehingga tidak jelas seberapa jauh produksi gawai ini telah berjalan.
Saat peluncurannya, Baidu dilaporkan akan fokus pada turis-turis China yang melancong ke luar negeri, namun Baidu juga sepertinya berencana meluncurkan gawai ini di Jepang tahun depan.
Tidak ada keterangan bahasa apa saja yang didukung oleh gawai ini, namun Nikkei menyebutkan gawai tersebut akan kompatibel dengan jaringan seluler di 80 negara.