Konten dari Pengguna

GitHub Alami Serangan DDos, Situs Padam Lima Menit

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
4 Maret 2018 10:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Github, situs tempat para programer berbagi baris kode dilansir Tech Crunch telah menjadi korban serangan DDoS terbesar sepanjang sejarah.
ADVERTISEMENT
Distributed Denial of Service (DDoS) adalah serangan siber yang bertujuan melumpuhkan situs dan layanan berbasis jejaring lainnya dengan cara membombardir dengan kunjungan yang sangat banyak sehingga infrastruktur dan layanan bersangkutan tidak bisa lagi menerimanya.
GitHub cukup sering menjadi sasaran, salah satunya serangan 5 hari tahun 2015 yang diduga didalangi pemerintah China.
Serangan kemarin pada saat mencapai puncak sempat mengirimkan data hingga 1,35 Tbps.
Dalam tulisan di blognya, GitHub mengatakan para peretas menunggangi sesuatu yang dikenal sebagai ‘memcaching’, sistem memori terdistribusi yang menangani permintaan volume tnggi, untuk secara masif mengamplifikasi arus serangan yang dilancarkan ke GitHub.
Untuk melakukan memcaching, mereka awalnya mengelabui instansi-instansi yang ‘secara tidak sengaja dapat diakses lewat internet publik.’
ADVERTISEMENT
Akibatnya adalah lonjakan arus yang sangat besar. Dari laporan Wired, sistem memcache mengamplifikasi volume data hingga 50 kali.
GitHub meminta bantuan dari Akamai Prolexic yang mengalihkan arus ke GitHub lewat pusat ‘scrubbing’ yang menghapus dan memblok data yang dinilai berbahaya.
Delapan menit sesudah serangan, peretas menghentikan gempurannya dan DDoS berakhir.
Total Github sempat terputus dari internet selama lima menit antara 17.21 sampai 17.26.