Konten dari Pengguna

Gubernur Bank Sentral Australia Sebut Pesona Bitcoin Spekulatif

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
13 Desember 2017 9:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gubernur Bank Sentral Australia Sebut Pesona Bitcoin Spekulatif
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bank Sentral Australia (Foto : Reuters)
Keterpesonaan orang-orang terhadap mata uang virtual lebih terasa sebagai ‘spekulatif mania’, sebut gubernur bank sentral Australia pada hari Rabu hanya beberapa hari setelah diluncurkan kontrak berjangka bitcoin pertama.
ADVERTISEMENT
Bitcoin melesat di atas 17.000 dolar per koin di hari Selasa, naik hampir 20 kali lipat untuk tahun 2017.
Naik turun 10-30 persen dalam satu hari adalah sesuatu yang lazim di bitcoin. Investor sekarang semakin optimis bahwa 20.000 dolar per koin tidak akan lama lagi terjadi.
Sebelumnya, demi memenuhi hasrat para investor yang tumbuh pesat, bursa derivatif CBOE Global Markets mulai menjual kontrak berjangka bitcoin di hari Minggu sedangkan CME Group akan mulai di tanggal 17 Desember.
Akan tetapi gubernur bank sentral Australia Philip Lowe menyatakan sulit untuk melihat bitcoin digunakan untuk transaksi sehari-hari.
“Ketika ditinjau sebagai instrumen pembayaran semata, sepertinya akan lebih atraktif bagi mereka yang melakukan transaksi di pasar gelap ketimbang transaksi sehari-hari,” dalam pidato berjudul ‘An eAUD?’.
ADVERTISEMENT
“Nilai bitcoin sangat volatil, jumlah pembayaran yang saat ini dapat ditangani sangat rendah, bermasalah dalam hal penataan, biaya transaksi pembayaran yang menggunakan bitcoin sangatlah mahal dan estimasi listrik yang dipakai untuk penambangan teramat besar,” urai Lowe yang dikutip Reuters.
Komentar ini disampaikan beberapa hari setelah gubernur bank sentral Selandia Baru mengatakan bahwa bitcoin adalah contoh klasik dari ‘bubble’ dan menyatakan keraguan terhadap masa depannya.
“Bitcoin menurut saya hampir sama dengan emas,” kata Grant Spencer pelaksana tugas bank sentral Selandia Baru kepada salah satu stasiun televisi lokal.
“Dia ditambang, punya jumlah yang tetap dan harganya sangat volatil.”
“Saya pikir mata uang virtual yang nilainya lebih stabil akan menjadi mata uang virtual yang lebih berguna di masa depan,” sebut Spencer.
ADVERTISEMENT
“Saya kira masa depan akan seperti itu. Namun masa depan itu tidak ada di bitcoin,” tutup Spencer.