Konten dari Pengguna

Investasi Kedua Hyundai ke Grab untuk Modali 200 Mobil Listrik di Singapura

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
8 November 2018 9:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Investasi Kedua Hyundai ke Grab untuk Modali 200 Mobil Listrik di Singapura
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Hyundai (Foto : Reuters)
Hyundai Motor meningkatkat pertaruhannya di pasar Asia Tenggara lewat investasi 250 juta dolar AS ke Grab, yang merupakan suntikan modal keduanya ke perusahaan transportasi daring tersebut.
ADVERTISEMENT
Investasi ini merupakan yang terbesar dari Hyundai ke perusahaan teknologi otomotif, namun masih tergolong kecil jika dibandingkan perusahaan lain seperti Toyota Motor. Meskipun demikian, investasi tersebut tetap menandakan adanya perubahan strategi di kalangan konglomerat Korea Selatan yang biasanya enggan bermitra karena lebih senang mengembangkan teknologinya sendiri.
Hyundai dan afiliasinya Kia Motors akan meluncurkan proyek perdana kendaraan listrik (EV) di Asia Tenggara tahun depan, yang diawali dari Singapura di mana 200 EV akan dibeli-sewakan ke supir-supir Grab, terang Hyundai yang diberitakan Reuters.
Proyek ini disebut akan diekspansi juga ke negara lain seperti Malaysia dan Vietnam, yang pasarnya untuk kendaraan tradisional masih didominasi perusahaan Jepang.
Investasi ke Grab dilakukan Hyundai saat penjualan mereka sedang melamban untuk kedua pasar terbesarnya di China dan Amerika, yang juga diiringi kejatuhan hampir sepertiga harga sahamnya tahun ini.
ADVERTISEMENT
Hyundai turut meramaikan persaingan global untuk investasi ke perusahaan mobilitas sebab kepemilikan mobil ditengarai akan berkurang karena semakin banyaknya opsi berbagi tumpangan di kota-kota besar.
“Tidak hanya Hyundai, namun semua produsen mobil global telah menyadari bahwa menghasilkan pemasukan hanya dari menjual kendaraan bukanlah sebuah pilihan yang bisa lestari,” kata Chief Innovation Officer Hyundai, Chi Young-cho yang dikutip Reuters.
“Lebih baik memberikan gangguan daripada diberikan gangguan,” tutup Young-cho.