Konten dari Pengguna

Konglomerat Media IGN Akuisisi Penjual Bundel Game untuk Amal

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
15 Oktober 2017 7:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Konglomerat Media IGN Akuisisi Penjual Bundel Game untuk Amal
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
IGN (Foto : IGN)
Perusahaan media daring IGN telah mengakuisisi Humble Bundle, toko game indie yang paling dikenal lewat bundel pay-what-you-want yang digunakan untuk menggalang dana amal.
ADVERTISEMENT
Humble Bundle menyebut tidak akan ada perubahan bagi para penggunanya dan akan tetap mempertahankan kantor, budaya serta para pegawai bersama dengan IGN untuk meneruskan rencana kami di jangka panjang.
Humble Bundle berdiri tahun 2010, dengan bundel pertamanya Humble Indie Bundle berisi World of Goo, Gish, Aquaria serta beberapa game indie ternama lainnya yang dapat dibeli dengan harga beragam.
Dengan 138.000 pembelian berbayar yang rata-ratanya 9 dolar, mereka mendapatkan USD 1,27 juta yang porsi signifikannya disalurkan untuk amal.
Sejak itu telah banyak penjualan bundel yang mereka lakukan, yang membuat Humble Bundle menambah lini usahanya ke buku daring dan musik di samping video game.
Lebih dari USD 100 juta telah digalan untuk amal sejak mereka berdiri, dan jumlah yang hampir sama bagi para programer yang terlibat dalam bentuk persentase kecil opsional yang dinamakan ‘Humble Tip’ untuk menutupi biaya operasional.
ADVERTISEMENT
Humble Bundle juga memiliki toko permanen untuk game yang tidak dimasukkan ke dalam bundel, yang fokus pada memudahkan penjualan bagi programer game indie yang 10 persennya disalurkan untuk amal.
Peluncuran “Humble Monthly Bundle” memberikan akses kepada orang-orang yang membayar 12 dolar per bulan terhadap seperangkat game yang bisa diunduh secara reguler setiap bulannya.
Langkah ini sempat disikapi secara skeptis di awal oleh komunitas game, namun sepertinya berjalan cukup mulus bahkan seandainya hal ini berujung pada menumpuknya permainan di koleksi game hasil mengunduh di Steam.
Bergabung dengan IGN yang merupakan konglomerat media, dinilai Tech Crunch (14/10) bukan langkah yang wajar namun bisa jadi Humble Bundle mempunyai aspirasi untuk melebarkan usahanya lebih dari sekedar toko, yang membutuhkan akses terhadap sumber daya yang belum dimiliki perusahaan berpegawai 60 orang tersebut.
ADVERTISEMENT