Lembaga Konsumen Eropa Desak Pemerintah Menindak Google yang Lacak Pengguna

Google (Foto : Reuters)

Lembaga konsumen di Belanda, Polandia, dan lima negara Uni Eropa lainnya meminta dinas privasi negaranya untuk mengambil tindakan terhadap Google atas dugaan melacak pergerakan jutaan pengguna yang melanggar aturan privasi Uni Eropa terbaru.

Google telah menghadapi gugatan di Amerika karena diduga melacak ponsel pengguna tanpa mempedulikan pengaturan privasi.

Lembaga konsumen negara-negara seperti Republik Ceko, Yunani, Norwegia, Slovenia, dan Swedia mengajukan keluhan ke dinas negaranya masing-masing setelah muncul penelitian oleh lembaga konsumen Norwegia.

Organisasi pelobi konsumen Eropa (BEUC) menduga Google memakai beragam metode untuk menganjurkan penggunanya menghidupkan pengaturan ‘riwayat lokasi’ dan ‘aktivitas aplikasi dan web’ yang terintegrasi ke semua akun pengguna Google.

“Praktik curang ini membuat konsumen tak tahu menahu tentang penggunaan data pribadi mereka,” kata BEUC berbicara mewakili para konsumen negara anggotanya yang dikutip Reuters.

“Praktik-praktik demikian tidak sejalan dengan aturan General Data Protection Regulation (GDPR), sebab Google tidak punya dasar hukum sah untuk memproses data yang menjadi pertanyaan. Khususnya, laporan yang menunjukkan pemberian kesediaan pengguna atas keadaan ini tidak diberikan secara mudah,” kata BEUC.

GDPR yang memungkinkan pengguna mengontrol data mereka, mengancam denda hingga 4 persen pemasukan global bagi perusahaan pelanggar.

Saat diminta komentar terkait keluhan BEUC, juru bicara Google mengatakan,” Riwayat lokasi pengaturan defaultnya adalah dimatikan, dan anda bisa mengedit, menghapus, atau menjeda kapan pun. Jika dinyalakan, maka akan membantu meningkatkan layanan seperti prediksi lalu lintas untuk jalur yang anda lewati.”

“Jika anda menjedanya, kami menegaskan bahwa, bergantung kepada pengaturan aplikasi dan ponsel masing-masing, Google masih mungkin mengoleksi dan menggunakan data lokasi untuk meningkatkan kenyamanan anda memakai Google.”