Pembeli Intel Tumpuk Barang karena Cemas Dampak Perang Dagang

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
28 Juli 2019 9:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Intel (Foto: Reuters)
Intel memproyeksikan laba dan pendapatannya untuk kuartal sekarang berada di atas proyeksi setahun yang dirilis sebelumnya, meredam kecemasan terkait pelemahan penjualan semikonduktor global dan larangan penjualan produk Amerika ke Huawei.
ADVERTISEMENT
Industri chip sedang mengalami pelemahan, yang oleh perusahaan riset Gartner ditaksir turun 9,6% untuk pendapatan semikonduktor global tahun 2019, ke 429 milyar dolar AS. Ketegangan antara China - AS, termasuk di antaranya tarif impor untuk berbagai produk dan larangan penjualan ke Huawei, menekan para penghasil chip.
Namun faktor-faktor tersebut tidak berdampak kepada Intel yang menjadi produsen chip kedua yang sanggup mengalahkan estimasi pendapatan oleh analis. Hari Selasa pekan lalu, Texas Instrument mengaku perang dagang antara AS - China tidak mengganggu bisnisnya di negara terpadat dunia tersebut.
Dirut keuangan Intel, George Davis kepada Reuters mengatakan perusahaannya telah kembali menjual beberapa produk ke Huawei yang sesuai aturan pemerintah Amerika. Ancaman tarif antara AS dan China justru menolong penjualan kuartal kedua sebesar 400 juta dolar AS, terang Intel.
ADVERTISEMENT
"Pembeli cemas akan resiko pasokan di paruh kedua tahun ini terkait dengan barang-barang yang mendapat permintaan pada kuartal kedua," kata Davis yang dikutip Reuters.
"Pembelian ini bukan penambahan bersih untuk proyeksi tahunan, namun jelas mengurangi proyeksi resiko untuk tahun ini."
Intel melaporkan kenaikan pendapatan kuartal kedua sebanyak 16,5 milyar dolar AS dan pemasukan disesuaikan sebanyak 1,06 dolar AS per lembar saham.
Kalangan analis rata-rata menaksir pendapatan di angka 15,7 milyar dolar AS dan saham di 0,89 dolar AS per lembarnya, menurut data IBES dariRefinitiv.