Peneliti Ciptakan Kamera Tembus Pandang Jaringan Tubuh Manusia

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
5 September 2017 11:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peneliti Ciptakan Kamera Tembus Pandang Jaringan Tubuh Manusia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kamera tembus pandang Proteus (Foto :BBC)
Sekelompok peneliti telah mengembangkan kamera yang dapat melihat tembus pandang tubuh manusia yang diberitakan oleh BBC.
ADVERTISEMENT
Alat ini didesain untuk menolong dokter menelusuri alat medis lainnya yang dikenal dengan nama endoskop, saat berlangsung pemeriksaan di dalam tubuh.
Sampai saat ini, tenaga media harus mengandalkan pemindaian yang mahal misalnya sinar-X, untuk menelusuri kemajuan pemeriksaan.
Kamera baru ini bekerja dengan mendeteksi sumber cahaya di dalam tubuh, misalnya ujung teriluminasi dari tabung panjang endoskop yang panjang.
Profesor Kev Dhaliwal dari University of Edinburgh mengatakan, “Kamera ini punya potensi besar untuk pemanfaatan yang beragam, misalnya seperti yang dijelaskan dalam usaha kali ini.”
“Kemampuan untuk melihat lokasi gawai adalah krusial untuk banyak pengaplikasian di bidang kesehatan, seiring semakin minimalnya pendekatan invasif untuk penanganan penyakit.”
Jaringan dan organ
Ujicoba di awal telah menunjukkan prototipe gawai ini dapat menyusuri sebuah titik sumber cahaya dengan menembus jaringan setebal 20 cm pada kondisi normal.
ADVERTISEMENT
Sorotan cahaya dari endoskop dapat menembus tubuh manusia namun biasanya terhambur atau terpantul oleh jaringan dan organ, bukannya merambat lurus melintasinya.
Hal ini membuat peletakan alat untuk mengambil citra menjadi sebuah problem tersendiri.
Kamera baru tersebut dapat mendeteksi partikel tunggal bernama foton dan sangat sensitif sehingga bisa menangkap jejak mungil dari cahaya yang melintasi jaringan tubuh.
Dia juga sanggup merekam waktu yang dibutuhkan untuk cahaya melintasi tubuh, yang berarti alat ini bisa menghitung di mana tepatnya endoskop sedang berada.
Para peneliti juga telah mengembangkan kamera baru ini sehingga bisa dipakai dari samping dipan pasien.
Proyek yang dikerjakan oleh University of Edinburgh dan Heriot-Watt University ini adalah bagian dari Proteus Interdisciplinary Research Collaboration, yang mengembangkan berbagai teknologi untuk pendiagnosaan dan penanganan penyakit paru.
ADVERTISEMENT
Dokter Michael Tanner, dari Heriot-Watt University mengatakan: “Elemen favorit saya dari pekerjaan ini adalah kesempatan untuk bekerja dengan tenaga media untuk memahami tantangan praktis dunia kesehatan, dan merancang teknologi mutakhir dan mendasar yang normalnya tidak akan beranjak dari lab fisika untuk menyelesaikan masalah-masalah sehari-hari.
Saya harap kami dapat melanjutkan kerjasama interdisipliner seperti ini untuk membuat kontribusi nyata di bidang teknologi kesehatan.”