Konten dari Pengguna

Penjualan Iklan Baidu di Q4 Lampaui Target

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
23 Februari 2019 12:38 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Baidu (Foto : Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Baidu (Foto : Reuters)
Operator mesin pencari Baidu asal China melampaui estimasi pasar untuk pendapatan dan laba Q4 yang diumumkan hari Kamis silam, berkat ketahanan bisnis utamanya berupa pemasaran daring dan kenaikan pendapatan layanan streaming serupa Netflix, iQiyi.
ADVERTISEMENT
Baidu menaruh fokus pada layanan streaming dan sektor baru seperti kecerdasan buatan (AI) yang diyakini akan meningkatkan pendapatan dan mengimbangi pelemahan penjualan iklan dari sektor riil estat, keuangan dan lainnya yang terdampak oleh pelambatan ekonomi China.
Baidu yang berusaha mengurangi ketergantungan terhadap bisnis utamanya, menghabiskan banyak anggaran untuk konten dan promosi iQiyi demi menarik pelanggan baru tahun lalu setelah bisnis iklan daringnya menunjukkan tanda-tanda dalam tekanan.
“Kami telah memasuki tingkatan baru untuk internet China,” kata CEO Robin Li yang dikutip Reuters saat melakukan conference call dengan para analis.
“Pertumbuhan baru akan didorong oleh inovasi teknologi, dan untuk bisnis utama mesin pencari dan aliran berita, kami terus melihat ada ruang besar untuk tumbuh.”
ADVERTISEMENT
Baidu akan mulai mengekspansi bisnis AI mereka, misalnya lewat pelantang suara pintar dan pengemudian otonom kepada pelanggan swasta dan pemerintahan untuk meningkatkan laba.
Bisnis utama pemasaran daring Baidu yang meliputi mesin pencarian, aliran berita, dan aplikasi video yang menyumbangkan lebih dari tiga perempat pendapatan perusahaan, berhasil tumbuh 10 persen ke 3,15 milyar dolar AS pada akhir Q4 kemarin.
Akan tetapi pertumbuhan 10 persen tersebut merupakan yang paling kecil dalam enam kuartal, di mana belanja per pelanggan merosot 4 persen.
Pendapatan dari iQiyi melonjak 55 persen ke 1,04 milyar dolar AS. Belanja konten namun naik hampir dua kali lipat ke 1,09 milyar dolar AS yang sebagian besar untuk iQiyi dan diprediksi belanja ini akan naik pada tahun 2019.
ADVERTISEMENT
“Kami membuat promosi besar-besaran mendekati Imlek. Sehingga kami perlu memperhitungkan biaya tersebut,” kata CFO Herman Yu menyinggung kerjasama dengan televisi negara CCTV.
iQiyi yang bersaing ketat dengan Youku milik Alibaba Group berhasil meraup 36,6 juta pelanggan tahun lalu.