Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Permohonan Maaf Facebook di Koran Tidak Cukup untuk Pulihkan Kepercayaan Pengguna
26 Maret 2018 11:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mark Zuckerberg (Foto : Reuters)
ADVERTISEMENT
Jajak pendapat yang diterbitkan hari Minggu kemarin di AS dan Jerman mengindikasikan bahwa mayoritas masyarakat hilang kepercayaan terhadap Facebook untuk urusan privasi, setelah mereka meminta maaf lewat iklan yang dipasang di koran-koran Inggris dan Amerika.
Kurang dari setengah WN Amerika yakin Facebook harus tunduk terhadap aturan privasi di negaranya, berdasarkan jajak pendapat yang digelar oleh Reuters/Ipsos, sedangkan survei di Jerman dikerjakan oleh Bild Am Sonntag menunjukkan 60 persen penduduk takut Facebook dan jejaring sosial lainnya punya dampak negatif bagi demokrasi.
Mark Zuckerberg meminta maaf atas ‘rusaknya kepercayaan’ lewat iklan yang dipajang di harian seperti Observer di Inggris, New York Times, Washington Post, dan Wall Street Journal.
“Kami punya tanggung jawab untuk melindungi informasi anda. Jika kami tidak bisa, kami tidak pantas menerimanya,”demikian bunyi iklan tersebut.
ADVERTISEMENT
Jejaring media sosial terbesar dunia ini sedang dalam incaran pemerintah di Amerika dan Eropa, dan berusaha memperbaiki reputasinya di mata pengguna, pengiklan, pembuat undang-undang serta investor.
Situasi ini terjadi setelah perusahaan konsultan Cambridge Analytica mencuri data pengguna Facebook guna mendapatkan profil calon pemilih dalam rangka membantu memenangkan Donald Trump pada pemilu 2016.